Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Pada Lansia Pensiunan Perum Bulog Cabang Mataram, NTB

Authors

  • Emmy Amalia Faculty of Medicine, University of Mataram, Mataram
  • Dian Puspita Sari Faculty of Medicine, University of Mataram, Mataram
  • Ni Nyoman Geri Putri Faculty of Medicine, University of Mataram, Mataram
  • Sigit Kusdaryono Faculty of Medicine, University of Mataram, Mataram

Abstract

Latar belakang: Di Indonesia, populasi penduduk lanjut usia (lansia) semakin bertambah. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah penduduk lansia mencapai 28,8 juta jiwa. Populasi pensiunan yang sebelumnya bekerja dan kemudian mengalami masa paripurna, termasuk salah satu populasi yang beresiko mengalami gangguan mental akibat kehilangan pekerjaan. Selain itu, perubahan yang terjadi pada lansia terkait dengan penurunan fungsi fisik dan mental, dapat memunculkan permasalahan kesehatan, salah satunya kesehatan mental.Tujuan: Meningkatkan pengetahuan lansia akan pentingnya kesehatan mental dan mendeteksi adanya gangguan jiwa pada lansia pensiunan Perum Bulog Cabang Mataram, NTB.Metode: Kegiatan ini terdiri atas dua aktivitas. Pertama pemberian materi edukasi tentang kesehatan jiwa pada lansia, yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan peserta. Selanjutnya dibuka sesi skrining pemeriksaan kesehatan jiwa dengan menggunakan MINI-ICD X kepada setiap peserta. Seusai skrining, peserta diberi kesempatan melakukan konsultasi tertutup dengan psikiater.Hasil: Kegiatan diikuti oleh 60 peserta. Kegiatan pemberian materi edukasi meliputi memahami apa itu lansia; perubahan fisiologis yang terjadi pada lansia; tanda dan gejala gangguan kesehatan pada lansia, khususnya gangguan kesehatan jiwa; penanganan yang dapat dilakukan; dan bagaimana menjalani hidup yang sehat di usia tua. Sebagian besar peserta merasa tidak mengetahui tentang masalah kesehatan jiwa pada lansia sebelum diberi edukasi. Selesai sesi edukasi, dilakukan skrining pemeriksaan kesehatan jiwa menggunakan alat ukur MINI-ICD X. Dari hasil skrining didapatkan 10 peserta (16,67%) mengalami tanda-tanda depresi, 8 peserta (13,33%) mengalami gangguan tidur, dan 11 peserta (18,33%) mengalami gejala cemas. Selanjutnya tim membuka layanan konsultasi jiwa secara privat. Terdapat 1 orang peserta (1,67%) yang dirujuk ke pelayanan kesehatan jiwa setempat karena membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Published

2019-12-27

Issue

Section

Tema 4 : Inovasi dalam Penyuluhan dari Berbagai Bidang Ilmu