PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI MELALUI INOVASI TEKNOLOGI INTEGRASI TANAMAN-TERNAK DI DESA TAMPAK SIRING KECAMATAN BATUKLIANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.29303/jurnalpepadu.v3i2.511Keywords:
Lalandak, pengendalian gulma, padi sawahAbstract
Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah mempunyai potensi pertanian cukup besar, baik dalam bentuk tanaman maupun ternak. Aktifitas bertani di desa ini berdampak pada banyaknya limbah pertanian yang selama ini belum banyak dimanfaatkan seperti kotoran ternak, jerami, sisa-sisa makanan dan lain-lainnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Tampak Siring dimaksudkan untuk memberikan inovasi teknologi integrasi tanaman-ternak melalui pemanfaatan limbah pertanian. Secara khusus tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani dalam menggunakan teknologi pemanfaatan limbah pertanian. Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah petani dapat menghemat biaya usahatani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan limbah pertanian. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan praktek secara partisipatif dengan melibatkan petani, peternak, petugas, dan penyuluh pertanian. Adapun nara sumber dan pelatih berasal dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB dan Universitas Mataram. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, FGD, pelatihan, praktek, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan diikuti oleh 25 petani anggota kelompoktani di Desa Tampak Siring, ditambah para petugas dan penyuluh pertanian lapangan. Kegiatan berlangsung seluruhnya selama delapan bulan, dari bulan April hingga Oktober 2021, mulai dari persiapan hingga evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, peningkatan ketrampilan dalam menggunakan teknologi pemanfaatan limbah pertanian melalui pembuatan pupuk organik dan pakan, serta peningkatan sikap mereka yang lebih baik dalam mengelola usahataninya. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah: (1) petani telah meningkat pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya dalam mengelola usahataninya melalui pemanfaatan limbah pertanian, (2) petani mulai menerapkan teknologi pembuatan pupuk organik dan pakan, serta (3) petani dapat menghemat biaya usahatani sekaligus menjaga kelestarian lingkunganReferences
Anderson, W.P., 2010. Weed Scince, Principles. John and Wiley. London.
Badan Pusat Statistik Aceh Besar. 2019. Aceh Besar dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Aceh Besar.
Hasanuddin dan G. Erida. 1996. Penentuan periode kritis tanaman kedelai [Glycine max (L.) Merrill] akibat adanya persaingan dengan gulma. hal. 14-18. Dalam N. Sriyani (ed.) Prosiding I Konferensi Nasional XIII dan Seminar Ilmiah Himpunan Ilmu Gulma Indonesia. Bandar Lampung, 5 - 7 November 1996.
Monaco, T.J., S. M. Weller, and F.M. Ashton. 2002. Weed Science. Principles and Practices. 4th eds. John Wiley and Sons. Inc., New York.
Sastroutomo, S.S. 1992. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Zimdahl, R.L. 2007. Fundamental of Weed Science. John Wiley and Sons. New York.