PEMBUATAN JARINGAN PIPA IRIGASI TETES DI DESA MERTAK TOMBOK KECAMATAN PRAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.29303/jurnalpepadu.v3i2.522Keywords:
English Class, Bahas Inggris, PariwisataAbstract
Desa Mertak Tombok merupakan salah satu desa di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Letak Desa Mertak cukup strategis dekat dengan pusa-pusat perdagangan (pasar Renteng), terletak di tepi jalan raya Praya-Mantang yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan eknomi di luar kota Praya. Wilayah Desa Mertak Tombok sebagian besar merupakan area persawahan (256 Ha) dan lahan kering (66 Ha). Penduduk Desa Mertak sebagian besar adalah petani, pedagang, karyawan dan buruh. Secara geografis dan ekonomis desa ini berpotensi menjadi lebih maju. Usaha memajukan desa ini dapat dilakukan antara lain dengan mengubah lahan kering menjadi lahan pertanian yang produktif dengan cara menerapkan sistem irigasi tetes. Sistem irigasi tetes sangat cocok dikembangkan di daerah lahan kering karena sistem irigasi ini memiliki efisiensi yang sangat tinggi sehingga debit air yang diperlukan kecil sesuai dengan kebutuhan air tanaman. Metode pemberian air hemat air ini sesuai dengan karakteristik lahan kering yang jumlah ketersediaan airnya terbatas. Sistem irigasi tetes mengalirkan air dari sumber air langsung ke zona perakaran tanaman melalui jaringan pipa berporasi. Kelebihan jaringan irigasi tetes agar kehilangan air selama pengaliran seperti evaporasi dan infiltrasi dapat diminimalkan. Sistem irigasi tetes sangat mudah dibuat tidak membutuhkan tenaga dengan keahlian khusus. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu 35 orang petani lahan kering di Desa Mertak Tombok memperoleh pengetahuan baru irigasi hemat air dan mampu membuat sistem jaringan irigasi secara mandiri. Masyarakat Desa Tombok Mertak saat ini juga dapat secara langsung melihat model jaringan irigasi tetes di Kantor Desa Mertak Tombok dan dapat mengaplikasikannya pada lahan masing-masing sesuai dengan luas lahan yang dimiliki.References
Charlotte, A.H. 2014. Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Anak Usia Dini Versus Budaya Lokal. Cakrawala Dini. Vol. 5.No. 2.
Damayanti, Luh Sri. 2019. Peranan Keterampilan Berbahasa Inggris Dalam Industri Pariwisata. Bali: Politeknik Internasional Bali.
Jismulatif. 2016. Sikap Bahasa Dan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMA 1 Bantan
Bengkalis. Jurnal Pendidikan. 28-35
Maduwu.(2016). Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah.Jurnal Dharmawangsa. Vol:50.
Nasution, Sarah. 2016. Pentingnya Pendidikan Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini. Jurnal Warta Edisi. 50:1-10
Risaldy, (2004). Manajemen Pengelolaan Sekolah Usia Dini. Luxima. Jakarta.
Sari, Linda. 2019. Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Dalam Menghadapi Era Evolusi 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas PGRI Palembang. 443-453
Siming, Saiki Maulana, Muhammad. 2021. Pentingnya Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini Di Keluarahan Mangasa. Jurnal Lepa-Lepa Open. 1 (1): 30-33
Shabila, Hanny Haliza, Hirdyantari, Nuraeni, dan Ririn Anisti. (2021). Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat di Kelurahan Renteng Kecamatan Praya.Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat.
Sharifian. (2009). English as an International Language: Synthesis. Great Britain. MPG Books Ltd.
Sugono, Dendy. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat. Cetakan
kedelapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Untung, S. (2021).Kembang Kuning Jadi Desa Wisata Mandiri dan Sejahtera di Lombok.https://infopublik.id/kategori/na ional-ekonomi bisnis/532556/kembangkuning-jadi-desa-wisata-mandiri-dan-sejahtera-di-lombok
Uzer, Yuspar. 2019. Implementasi Pembelajaran Bahasa Inggris Anak Melalui Metode Gerak Dan Lagu Untuk Anak Paud. PERNIK Jurnal PAUD, 2 (1): 1-7
Widyastuti, Rizky. 2019. Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris Dengan Perannya MasingMasing.
Telaumbanua, Tetema. 2016. Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Warta Edisi. 48:1-26
Thariq, Phoenna A. Sosialisasi Pentingnya Menguasai Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa. Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2 (2):316-325