APLIKASI BIOFERTILISASI MIKROORGANISME DAN KOMPOS IMPLIKASINYA PADA KESEHATAN TANAH DAN TANAMAN CABAI

Authors

  • Mulat Isnaini Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian Fakutas Pertanian, Universitas Mataram
  • Agus Rohyadi Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian Fakutas Pertanian, Universitas Mataram
  • Irwan Muthahanas Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian Fakutas Pertanian, Universitas Mataram
  • Wahyu Astiko Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian Fakutas Pertanian, Universitas Mataram

Abstract

Kebutuhan produksi cabai di desa Tanak Muat, Kayangan, Lombok Utara masih belum tercukupi. Selama ini para petani dihadapkan dengan permasalahan hama dan penyakit baik di musim hujan maupun musim kemarau. Khususnya di musim hujan, penyakit yang sering dijumpai adalah layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. dan atau penyakit damping-off. Sedangkan penyakit pada buah sering ditemukan bercak dan busuk. Kegiatan penyuluhan ini merupakan pelatihan demplot dengan menanam cabai selama satu musim tanam atau sekitar 5 bulan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui peran biofertilisasi mikrobia Trichoderma sp. dan Streptomyces sp. serta kompos dalam meningkatkan kesehatan tanah dan tanaman cabai, dan ramah lingkungan menuju sistem pertanian berkelanjutan. Metode yang dilakukan adalah merendam bibit ke dalam suspensi campuran antara Trichoderma sp. (T) dan Streptomyces sp. (S) selama 45 min sebelum tanam (TS-R), ii) aplikasi campuran Trichoderma sp. (5 g) dalam bentuk padat dan Streptomyces 10 mL ke dalam lubang tanam sesaat sebelum tanam (TS-L), iii). Aplikasi kompos pada tanah bedengan 1 minggu sebelum tanaman (KOMP). Sebagai kontrol, tanaman tidak diaplikasi dengan mikroorganisme atau kompos (KO). Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman yang diaplikasi menggunakan biofertilizer dengan cara perendaman bibit (TS-R) menghasilkan buah rata-rata 7,45 kg; perlakuan aplikasi ke dalam lubang tanam (TS-L) 7,91 kg; perlakuan penambahan Kompos (Komp) menghasilkan buah 4,24 kg dan kontrol (KO) menghasilkan 2,32 kg. Rata-rata hasil tersebut lebih tinggi dibanding dengan hasil dari tanaman secara konvensional yang tidak ditambah dengan biofertilizer. Insiden penyakit pada tanaman yang diperlakukan dengan penambahan biofertilizer sebesar 2%, kompos 5% dan kontrol 15%.

Published

2021-01-13

Issue

Section

Articles