PELATIHAN PENGELOLAAN LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA BAGI GURU KIMIA DI KOTA MATARAM
Authors
Burhanuddin Burhanuddin
Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram, Indonesia
Yayuk Andayani
Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram, Indonesia
Eka Junaidi
Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram, Indonesia
Saprizal Hadisaputra
Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram, Indonesia
Aliefman Hakim
Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram, Indonesia
Abstract
Laboratorium adalah bagian penting dalam pembelajaran Kimia. Kebanyakan laboratorium kimia di beberapa sekolah menengah khususnya SMA di Kota Mataram belum dijalankan secara tata kelola yang baik dalam menunjang proses pembelajaran. Terdapat beberapa kendala yang teridentifikasi sebagai penyebab lemahnya peran laboratorium sekolah. Pertama, peran ganda guru yang harus berperan sebagai laboran, karena belum ada tenaga laboran khusus laboratorium kimia. Kedua, keterampilan dasar teknis guru kimia tentang alat dan bahan kimia belum terasah dengan baik. Ketiga, ketersediaan alat dan bahan kimia di laboratorium yang masih terbatas, dan keempat, belum adanya solusi alternatif jika terdapat permasalahan alat dan bahan kimia. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada Jum’at, 20 November 2020 di hadapan peserta guru-guru kimia Kota Mataram yang tergabung dalam MGMP Kota Mataram. Pembicara dalam kegiatan ini dilakukan oleh 3 (tiga) narasumber, yang masing-masing membahas topik Pengelolaan Laboratorium, Tipe-tipe Praktikum Kimia, dan Praktikum Kimia Berbasis Kimia Komputasi berupa Laboratorium Virtual. Fokus pembahasan pada pengelolaan laboratorium ditekankan pada bagaimana mengelola, mengapa perlu dikelola dan apa saja yang harus dikelola. Tipe-tipe praktikum yang dapat dilakukan oleh guru bisa dalam bentuk praktikum ekspositori, inkuiri dan penemuan, dan praktikum pemecahan masalah. Praktikum kimia menggunakan laboratorium virtual dinyatakan sebagai alternatif bagi para guru kimia untuk mengatasi hambatan khususnya dalam masa pandemi seperti sekarang ini yang tidak memungkinkan untuk praktikum dalam ruangan laboratorium secara langsung.