Manajemen Reproduksi Untuk Memperpendek Interval Kelahiran Pada Ternak Sapi
Abstract
Sapi Bali merupakan primadona komoditas peternakan di Indonesia. Keunggulan sapi Bali adalah mampu beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan, pertumbuhan relatif cepat dan potensi produksi tinggi. Interval kelahiran pada sapi Bali berkisar 15 sampai 18 bulan, sehingga laju regenerasinya lambat. Oleh karena itu, diperlukan manajemen reproduksi yang benar agar perkawinan dan kelahiran anak lebih singkat dan produktivitas meningkat. Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingar, Lombok Barat. dengan khalayak sasaran para petani peternak sapi. Tujuannya agar peternak memperoleh pengetahuan tentang tatacara manajemen reproduksi yang benar agar perkawinan dan interval kelahiran menjadi lebih pendek, yaitu sekitar satu tahun. Metode kegiatan adalah penyuluhan dan pembinaan singkat dengan materi tentang tata-cara menginduksi atau penyerentakan birahi, deteksi birahi, perkawinan, deteksi kebuntingan, kelahiran, waktu penyapihan anak dan perkawinan kembali setelah kelahiran. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan, para peserta telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen reproduksi yang benar. Peserta tampak antusias untuk mencoba tata-cara memanajemen usaha tani ternaknya agar dapat melahirkan lebih cepat dan lebih banyak selama massa reproduksi. Antusiasme peserta tergambar dari banyaknya pertanyaan detail tentang cara mengatur birahi, cara perkawinan yang baik dan penyapihan anak. Sambutan dan motivasi peserta ini merupakan foktor pendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Faktor yang sedikit menghambat keleluasaan terlaksananya kegiatan adalah keterbatasan waktu yang sinkron antara pihak petani peternak dengan tim pelaksana. Kesimpulan, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini cukup positif karena dapat menambah ilmu dan pengetahuan masyarakat tentang manajemen reproduksi untuk mempercepat interval kelahiran pada ternak sapiPublished
2019-12-27
Issue
Section
Tema 2 : Inovasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kreativitas