PELATIHAN PEMBUKUAN SEDERHANA DAN PEMBINAAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENGUSAHA KECIL MIKRO DI LINGKUNGAN MAJELUK KELURAHAN PEJANGGIK KECAMATAN MATARAM

Authors

  • Lalu Suparman Program Studi Manajemen, FEB Unram, Mataram, Indonesia
  • Mahyudin Nasir Program Studi Manajemen, FEB Unram, Mataram, Indonesia
  • Surati Surati Program Studi Manajemen, FEB Unram, Mataram, Indonesia

Abstract

Para pelaku usaha kecil mikro yang berada di Lingkungan Majeluk memiliki banyak kelemahan,seperti kurang mampu akses pasar dan akses modal. Mereka tidak memiliki catatan atau pembukuantentang bukti transaksi penjualan dan transaksi keuangan, sehingga mereka mengalami kesulitan untukakses modal. Pelatihan ini.dilakukan dengan tujuan agar pengusaha mampu melakukan pembukuansederhana yang berkaitan dengan transaksi keuangan dalam menjalankan kegiatan usaha. Selain ituuntuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan manajerial serta untuk menambah wawasanpengusaha terutama dalam memahami lingkungan bisnis dan mampu membuat jaringan usaha, terutamauntuk akses pasar dan akses modal. Peserta yang mengikuti pelatihan pembukuan adalah pengusahakecil mikro yang telah mendapatkan pendidikan formal minimal SLTA dan umur maksimal 40 Tahunserta masih aktif dan produktif menjalankan usaha. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak15 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan pembukuan dan bimbingan manajemen bagipengusaha kecil mikro tersebut adalah : (1) peserta dilatih praktik cara-cara pembukuan sederhana danmendapatkan bimbingan dari fasilitator yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat. (2) pesertamengikuti diskusi tentang permasalahan permodalan dan cara-cara pemasaran serta cara-cara mengatasipermasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usahanya. Hasil yang dicapai setelah pelaksanaankegiatan pelatihan adalah (1) Para peserta sangat antusias dan tekun mengikuti penyampaian materi daripelatih atau fasilitator, tentang praktek menyusun pembukuan transaksi keuangan dalam usahanya. (2)Peserta mau menindaklanjuti praktek pembukuan sederhana, dengan mendapatkan pembinaanberkelanjutan di tempat usahanya. (3) Dalam pembinaan di tempat usaha, pelaku usaha menyadarikekurangan dan kelemahannya, dengan keterbukaan menyampaikan masalah-masalah yang dihadapidalam usahanya. Mereka sangat respon terhadap solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalahyang dihadapi dalam usahanya.

Published

2020-12-13

Issue

Section

Articles