krining Anemia Pada Siswi SMA Negeri 1 Praya
Abstract
Anemia adalah salah satu masalah kesehatan di masyarakat yang didefinisikan sebagai kondisi saat jumlah sel darah tidak memenuhi kebutuhan fisiologi tubuh manusia dan kadar hemoglobin kurang dari jumlah normal. Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi anemia di Indonesia dilaporkan sebesar 22.7% pada remaja putri. Anemia adalah kondisi saat kadar hemoglobin <12g/dL pada remaja putri dan <13g/dL pada remaja putra yang berumur di atas 15 tahun. Usia, jenis kelamin, asupan gizi mempengaruhi kadar hemoglobin setiap individu. Defisiensi besi merupakan salah satu penyebab utama anemia selain aktivitas fisik, status nutrisi, status sosial dan ekonomi. Anemia pada remaja dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik, gangguan perilaku dan emosional. Gangguan ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan sel otak, penurunan daya tahan tubuh, mudah lemas dan lapar, konsentrasi belajar terganggu, prestasi belajar menurun, dan pada akhirnya mengakibatkan produktifitas kerja yang rendah. Upaya pencegahan terhadap terjadinya penyakit anemia pada remaja putri dalam bentuk skrining sangat penting dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi secara dini kejadian anemia khususnya pada remaja putri. Metode yang digunakan dengan pemeriksaan darah sederhana (rapid test) untuk mendeteksi anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Praya yang didahului dengan wawancara dan informed consent. Berdasar hasil kegiatan skrining yang dilakukan pada siswi SMA Negeri 1 Praya didapatkan 5% dari 179 siswi mengalami anemia. Dianjurkan kepada guru agar menyampaikan hasil kegiatan kepada orang tua/wali murid yang mengalami anemia untuk selanjutnya memantau asupan gizi serta memastikan putrinya menjalani pengobatan dan memeriksakan kembali kadar Hb di puskesmas/laboratorium terdekat.Published
2019-12-27
Issue
Section
Tema 4 : Inovasi dalam Penyuluhan dari Berbagai Bidang Ilmu