Penyuluhan Masyarakat Tentang Galian C pada Sungai dan Lahan di Desa Sesaot Kabupaten Lombok Barat
Abstract
Penambangan bahan galian merupakan kegiatan yang selalu ada di setiap wilayah di bumi ini. Besarnya penambangan yang dilakukan tergantung dari banyaknya sumber bahan galian yang tersedia. Hasil dari penambangan tersebut selain dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia juga untuk menjaga kestabilan dari lokasi penambangan yang ada. Dengan demikian proses penambangan bahan galian sendiri akan tetap dilakukan karena itu adalah kebutuhan, namun akan menjadi masalah, ketika eksploitasi itu tidak memperhatikan unsur-unsur penunjang yang ada dan pada akhirnya akan memberikan kerugian pada manusia itu sendiri. Unsur-unsur penunjang yang dimaksud disini berupa karakteristik lingkungan, ketersedian sumber daya alam, serta pengaruhnya terhadap kelangsungan ekosistem di lokasi penambangan tersebut. Dalam usaha mengendalikan daya rusak air, diperlukan langkah-langkah penanganan non-fisik melalui usaha konservasi, memelihara keberadaan, keberlanjutan, sifat, dan fungsi sungai agar alirannya tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Hal mendesak dan sangat perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi kondisi tangkapan sedimen galian C dan memetakannya dalam sungai. Peta ini berisi informasi galian sedimen yang dituangkan dalam peraturan sebagai pedoman untuk menentukan penanganan sesuai urgensi dan kondisi setiap sungai. Apabila pengabdian ini dapat dilaksananakan, maka hasilnya akan sangat berguna bagi masyarakat sekitarnya dalam Rangka Penetepan Galian C. Dengan diketahuinya tingkat sedimen yang ada, maka prioritas penanganan pendangkalan sungai akibat sedimen dapat disusun penanganan awal untuk penetapan Galian C. Selanjutnya pengabdian yang sama dapat dilakukan pada sungai lain sehingga penanganan masalah sedimen dan galian C dapat diketahuiPublished
2019-12-27
Issue
Section
Tema 5 : Inovasi dalam Pelestarian Lingkungan Hidup