INTERVENSI BERBASIS RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) BAGI REMAJA KORBAN BULLYING

Authors

  • Yuliastri Ambar Pambudhi Program Studi Psikologi, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Citra Marhan Program Studi Psikologi, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Linda Fajriah Program Studi Psikologi, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara

Abstract

Bullying semakin marak terjadi dan siapapun mempunyai potensi untuk menjadi pelaku maupun korban. Remaja korban bullying sangat berpotensi untuk menjadi pelaku atau sebaliknya mengalami kemunduran dalam hal sosialisasi. Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan masa pembentukan identitas diri dimana perlakuan dari lingkungan sangat berpengaruh bagi pola pikir dan pembentukanperilaku mereka, korban bullying akan berpotensi menjadi pelaku jika suatu saat berada pada kondisi superior. Tindakan bullying yang marak dilakukan semakin meresahkan sehingga diperlukan upaya intervensi untuk memutus rantai munculnya pelaku yang baru. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengurangi dampak negatif yang dialami para remaja korban bullying serta mereka menjadi lebih asertif dalam berperilaku. Manfaat yang dicapai dalam jangka panjang adalah untuk memutus rantai munculnya pelaku bullying. Sasaran kegiatan ini adalah remaja tingkat SMP dan pernah menjadi korban bullying sehingga berdampak bagi perkembangan psikologisnya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: (1) Screening remaja yang pernah atau sedang menjadi korban bullying menggunakan skala bullying Olweus dan menggunakan kuesioner evaluasi diri yang dimodifikasi dari State Trait Anxiety Inventory, (2) Asesmen awal remaja korban bullying yang telah melalui proses screening dengan metode tes grafis dan wawancara, (3) Program intervensi berbasis REBT bagi remaja korban bullying (psikoedukasi, pengajaran dan pelatihan, FGD, bermain peran dan psikogame). Hasil dari kegiatan ini diketahui bahwa para peserta yang merupakan korban bullying verbal, fisik, relasional dan cyberbullying mengalami pencapaian, antara lain: (1) Terdapat perubahan skor evaluasi diri sebelum dan sesudah diberikan intervensi, (2) Peserta mampu berperilaku asertif, (3) Perubahan positif terhadap perilaku beberapa siswa-siswi di sekolah.

Published

2021-12-03

Issue

Section

Articles