Optimalisasi Lahan Sempit Melalui Budidaya Tumpangsari Genotipe Kacang Tanah Dengan Jagung

Authors

  • A Farid Hemon Universitas Mataram
  • Sumarjan Sumarjan Universitas Mataram
  • Hanafi Abdurachman Universitas Mataram

Abstract

Penerapan IPTEK ini dilakukan untuk membantu mitra “Kelompok Tani Sumber Hidup” Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat untuk memanfaatkan lahan sempit melalui penerapkan teknologi pola tumpangsari jagung dengan beberapa genotipe kacang tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut maka telah dilakukan kegiatan pelatihan dan demonstrasi plot. Metode yang  digunakan  dalam pelatihan ini adalah metode pendidikan orang dewasa (POD) dengan teknik partisipatif. Peserta pelatihan yaitu pengurus dan anggota Kelompok Tani “Sumber Hidup”. Demonstrasi plot dilakukan di lahan petani. Pola tumpangsari yang dipelajari oleh petani yaitu : kacang tanah ditanam diantara barisan jagung, kacang tanah ditanam pada semua hamparan di bawah tegakan jagung, kacang tanah ditanam secara monokultur. Genotipe kacang tanah yang diuji adalah genotipe Singa, Lokal Bima, Biawak, Bison, dan G300-II. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani peserta program pengabdian pada masyarakat sangat respons terhadap kegiatan peningkatan produktivitas lahan sempit melalui pengaturan pola tumpangsari antara jagung dan beberapa genotipe kacang tanah. Hasil demplot menunjukkan bahwa pola tumpangsari penanaman kacang tanah genotipe G300-II diantara barisan jagung menghasilkan daya hasil kacang tanah dan jagung yang paling tinggi dengan nilai Land Equivalen Rasio 2,5. Daya hasil kacang tanah genotipe G300-II yang ditanam secara tumpangsari diantara barisan jagung menghasilkan 3,4 ton/ha. Ini menunjukkan bahwa penanaman tumpangsari genotipe G300-II yang ditanaman diantara barisan jagung mampu meningkatkan optimalisasi pemanfaatan lahan.

Published

2019-12-27