PERIODE KRITIS JAGUNG MANIS BERKOMPETISI DENGAN GULMA PADA ENTOSIL LOMBOK TENGAH
Keywords:
Integrasi Sistem Aplikasi, Pengelolaan Keuangan DesaAbstract
Gulma tidak selalu merugikan tanaman, karena ada periode waktu kehadirannya paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan periode waktu itu disebut piriode kritis. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan periode kritis jagung manis berkompeisi dengan gulma pada entisol Lombok Tengah. Metode penelitian eksperimen dengan percobaan di lapang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 12 perlakuan, tanaman bebas gulma (TBG) sejak tanam sampai umur, 10,20,30,40,50 dan 60 hari dan tanaman dibiarkan bergulma (TG) sejak tanam sampai umur 10,20, 30, 40,50 dan 60 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan gulma yang dapat ditoleirir pada tanaman jagung manis hanya sampai umur 30 hari setelah tanam. Gulma harus disiangi setelah tanaman berumur antara 30-40 hari, bila dilakukan setelah tanaman berumur 40 hari, maka hasil tanaman tidak dapat diselamatkan. Periode kritis jagung manis berkompetisi dengan gulma pada entisol Lombok Tengan berada pada kisaran umur 30-40 hari setelah tanam.Tanaman bergulma selama 40, 50, dan 60 hari mengalami penurunan hasil sebanyak 60,32 %, 82,84% dan 98,66%. Sedangkan tanaman bebas gulma selama 10, 20 dan 30 hari mengalami penuruan hasil sebanyak 98,61%, 80,16 % dan 61,40%.References
Bates, T.R., and J.P. Lynch. 2001. RootHairs Confer a Competitive AdvantageUnder Low Phosphorus Availability.
Plant and Soil 236: 243-250.
BPS, 2019. StatistikTanaman Pangan diIndonesia (Khusus Tanaman Pangan Pokok). Badan Pusat Statistik
Indonesia. Jakarta.
Blum, R.R., J. III. Isgris & F.H. Yelfetron. 2000. Purple (Cyperus rotondus) and Yellow Nutsedge (C.esculentus) Control in Bermuda grass (Cynodon dactylon). Journal Weed Technology. 14 (2) : 357-365.
Ega Aris Sena, Husni Thamrin Sebayang & Agung Nugroho. 2018. Pengaruh Waktu Penyiangan padaTumpang Sari Jagung (Zea mays L.) dan Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.). Jurnal Produksi Tanaman 6 (9) : 2085-2093.
Galon, L. &Agostinetto, D. 2009. Comparison of empirical modelsfor predicting yield loss of irrigated rice (Oryza sativa) mixedwith Echinochloa spp. Crop Prot 28:825–830.
Gibson, K.D., Fischer, A.J., Foin ,T.C.&Hill, J.E. 2002. Implications ofdelayed Echinochloa spp. germination and duration ofcompetition for integrated weed management in waterseeded rice. Weed Res. 42:351–
Kniss, A.R., Vassios, J.D., Nissen, S.J. & Ritz, C. 2011. Nonlinear Regression Analysis of Herbicide Absorption Studies. Weed Sci. 59:601–610.
Nedim, M., Acybn Unay, Ozhan Boz, & Filiz Albay. 2004. Determination of Optimum Weed Timing in Maeze (Zea
mays L.). Journal Agriculture. 28 : 340-354.
Ngawit I Ketut, 2008. Efek Periode Bebas Gulma dan Kerapatan Populasi Tanaman terhadap Daya KompetisaTanaman Jgung pada Asosiasi dengan Gulma. Crop Agro, Jurnal Ilmiah Budidaya Pertanian, Volume I (1): 53-59.
Nurlaili. 2010. Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan Gulma terhadap Berbagai Jarak Tanam. Jurnal Agronobios (2) 4 : 19-29.
Purwanti, S. Ghaisani, & Nasrullah. 2012. Penentuan Periode Kritis Cekaman Gulma Pada Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merill). Seminar Nasional Hasil PenelitianFakultasPertanian UGM. 11 September 2012.
Rahnavard, A., Z.Y. Ashrafi, A. Rahbari & S. Sadeghi. 2010. Effect of Diffrent Herbicedes on Control of Purple Nutsedge (Cyperus rotondus L.). Journal Weed Science. 16 (1) : 57-66.
Setiawan, D.P., A.S. Karyawati & H.T. Sebayang. 2014. Pengaruh Pengendalian Gulma pada Tumpangsari Ubi
Kayu (Manihot Esculenta L.) dengan Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.). Jurnal Produksi Tanaman 2 (3) : 239-246.
Wilter Januardi Padang, Edison Purba & Eva Sartini Bayu, 2017. Periode Kritis Pengendalian Gulma pada Jagung (Zea mays L.). Jurnal Agroekoteknologi FP USU 5 (2) : 409-414.
Zimdahl, R.L. 1980. Weed Crop Competion, a Review. Int. Plant Protection Centre. OregonState Univ. Corvalis. USA.