ANALISIS RISIKO PRODUKSI SPESIALISASI TANAMAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN LOMBOK UTARA (Analysis of the Risk of Production for Horticultural Specialties in North Lombok Regency)

Authors

  • I Gusti Lanang Parta Tanaya Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Rosmilawati Rosmilawati Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Asri Hidayati Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Dudi Septiadi Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Keywords:

Sistem informasi, high potential, usability testing, acceptance testing, prototyping

Abstract

Usahatani Hortikultura merupakan salah satu usaha dengan risiko yang cukup tinggi.  Dalam menjalankan usahatani hortikultura ini setiap pelaku akan menghadapi resiko yang disebabkan oleh adanya peluang ketidakpastian pada kegiatan masing-masing pelaku walaupun resiko terbesar biasanya dihadapi oleh produsen (petani).  Risiko usahatani hortikultura dapat disebabkan oleh faktor iklim (panas), cuaca (hujan), dan serangan hama penyakit.  Selain itu ada macam risiko lainnya seperti risiko pasar (harga), risiko keuangan dan risiko lainnya yang harus dihadapi oleh petani.  Tujuan dari penelitian adalah (1) Berapa tingkat risiko yang dihadapi petani dalam kegiatan usahatani cabai rawit, tomat, dan kacang panjang di Kabupaten Lombok Utara. (2) Bagaimana cara penanganan risiko pada usahatani cabai rawit, tomat, dan kacang panjang di Kabupaten Lombok Utara.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan unit analisis adalah petani hortikultura di Kabupaten Lombok Utara yang masih aktif menekuni usahatani hortikultura.  Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.  Kecamatan Kayangan ditetapkan sebagai daerah pengambilan sempel secara purposive sampling karena kecamatan ini memiliki luas areal tanaman hortikultura terluas di Kabupaten Lombok Utara.  Di Kecamatan Kayangan ditetapkan enam desa secara purposive sampling yaitu desa Kayangan, Pendua, Salut, Selengen, Sesait, dan Gumantar pertimbangan bahwa enam desa tersebut juga memiliki luas areal penanaman hortikultura terluas dibandingkan desa lainnya di Kecamatan Kayangan.  Penentuan jumlah responden dalam penelitian ini dilakukan secara “quota sampling” dengan total sebanyak 88 responden.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko produksi usahatani kacang panjang lebih besar dibandingkan risiko usahatani cabai rawit dan tomat, dan risiko produksi tomat  lebih besar dibandingkan risiko cabai rawit (0,06>0,03>0,02).  Sama halnya dengan risiko produktivitas pada usahatani kacang panjang lebih besar (0,07) dibandingkan dengan usahatani cabai rawit (0,03) dan tomat (0,03). Risiko penerimaan usahatani cabai rawit lebih besar (0,89) dibandingkan dengan usahatani tomat (0,03) dan kacang panjang (0,05), dan risiko penerimaan kacang panjang (0,05) lebih besar dibandingkan dengan risiko penerimaan tomat (0,03).  Penanganan risiko yang dilakukan petani hortikultura adalah memperhatikan kondisi tanah dengan cara membersihkan lahan dan tanaman yang terserang penyakit atau hama agar tidak menyebar, seleksi benih atau menggunakan benih yang tahan terhadap penyakit dan melakukan penyemaian dengan baik.

References

E. Geisen and J. Romano Bergstrom, “Usability and Usability Testing,” Usability Test. Surv. Res., pp. 1–19, 2017, doi: 10.1016/b978-0-12-803656-3.00001-4.

W. Budiaji, “Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement Scale and The Number of Responses in Likert Scale),” Ilmu Pertan. dan Perikan., vol. 2, no. 2, pp. 127–133, 2013, [Online]. Available: http://umbidharma.org/jipp.

Published

2021-02-09

Issue

Section

Articles