MODEL PENELUSURAN HUJAN-ALIRAN PADA SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR

Authors

  • Sasmito Sasmito Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
  • Lilik Hanifah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
  • Ery Setiawan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
  • Hartana Hartana Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Keywords:

Kurikulum PPKn, Pendidikan Karakter, Kearifan Lokal

Abstract

Salah satu usaha mitigasi bencana banjir adalah evakuasi warga, yakni usaha memindahkan warga ke tempat yang lebih aman dari terjangan gelombang banjir. Sayangnya evakuasi selalu mengalami keterlambatan karena berlangsung pada saat banjir telah mencapai tempat warga. Keadaan ini menyebabkan proses evakuasi tidak maximal dan berpotensi menimbulkan banyak kerugian baik harta maupun jiwa. Proses evakuasi dapat dilaksanakan lebih awal apabila tersedia informasi tentang banjir yang akan terjadi. Penelitian ini bermaksud untuk membuat sistem yang dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan cara membuat Sistem Peringatan Dini Banjir (FEWS, Flood Early Waring System).Penelitian ini merupakan lanjutan yang difokuskan untuk membuat model penelusuran hujan menjadi aliran banjir di sungai. Model ini berfungsi untuk memprediksi karakteristik banjir (lokasi, waktu, durasi, dan besar) dengan cara menelusuri mekanisme banjir mulai dari air hujan yang jatuh di permukaan bumi yang menampung hujan sampai menjadi aliran banjir di sungai. Penyusunan model menggunakan persamaan kontinuitas dan persamaan Sint Venant yang mempresentasikan mekanisme aliran air dalam saluran terbuka. Persamaan tersebut diselesaikan dengan metode numerik diferensi hingga skema  implisit Preissmann. Algoritma hitungan menggunakan metode sapuan ganda (double sweep). Model yang tersusun selanjutnya diinstal dalam sistem peringatan dini banjir, yang secara otomatis dapat mensimulai hujan-aliran sehingga menghasilkan informasi banjir yang diperlukan.Dari hasil simulasi dengan data hipotetik, model dapat membuat simulasi hujan-aliran dan menghasilkan informasi karakterisik banjir yang diperlukan yakni lokasi yang diperkirakan terjadi terjadi banjir, waktu terjadi banjir, durasi (lama) banjir, dan besar banjir. Agar sistem ini bekerja secara real time diperlukan peralatan telemetri yang dapat menerima dan mengirimkan data dan informasi secara daring.

References

Amirrachman, A. 2007. Revitalisasi Kearifan Lokal : Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. Jakarta: International Center for Islam and Pluralism ICIP.

Apriyanto Dkk., Y. 2008. Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya Air yang Berkelanjutan. Bogor: PKM IPB.

Ayatrohaedi. Kepribadian Budaya Bangsa, (Local Genius). Jakarta: Pustaka Pelajar. 1986.

Hendar, J. H. 2011. Transformasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan Sunda. Prosiding Konvensi Nasional Pendidikan IPS (Konaspipsi) ke 1. Bandung: FPIPS-UPI

Kasmawati dan Zainudin. 2014.Integrated Learning Model Cultural-Art and Chracter Education. Internasional journal for Innovation Education and Research Vol. 2-08, 2014. http://www.ijier.net/indeks.php/ijier. diakses tanggal 13 September 2020.

Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Panduan Sekolah). Jakarta: Kemdiknas.

Keraf, A.S. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Lickona Thomas. Educating For Character: haw our school Can teach Rspect and Responsibility. New York: Bantam Books. 1991.

Lubis, H.N. 2001. Kearifan Tradisional Warisan Sejarah Sunda. Makalah pada Konferensi Internasional Budaya Sunda. Bandung.

Liviyani, Feby Fariza. Budaya K-Pop Merajalela di Kalangan Remaja Indonesia, https://www.kompasiana.com, 23-6-2019.

Megawani, Ratna. 2014. Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Jakarta: IHF (Indonesia Heritaga Foundation)

Milles, M.S. & Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis : a sourcebook of newsmetode. Beverly Hills. Sage publications.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 68 Tahun 2013 tentang Krangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

Republik Indonesia. Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Nomor 20 Tahun 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Ridwan, N.A. 2007. Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Ibda’: Jurnal Studi Islam dan Budaya, vol.5, (1): 27-38.

Saini, K.M. 30 Juli 2005. Kearifan Lokal di Arus Global. Pikiran Rakyat, halaman 8-12.

Sukadi. 2006. Pendidikan IPS sebagai Rekonstruksi Pengalaman Budaya Berbasis Ideologi Tri Hita Karana: Studi Etnografi tentang Pengaruh Masyarakat terhadap Pelaksanaan Program Pendidikan IPS di SMA Negeri 1 Ubud). Disertasi. Bandung: UPI Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafita.

Published

2021-02-09

Issue

Section

Articles