KEANEKARAGAMAN JENIS DAN STATUS KESEHATAN PADANG LAMUN DI KAWASAN PESISIR MANDALIKA, KAB. LOMBOK TENGAH

Authors

  • Hilman Ahyadi Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Eta Erdin Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Dining Aidil Candri Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Baiq Farista Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Sri Puji Astuti Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Arben Virgota Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas MIPA, Universitas Mataram

Keywords:

Mitigasi Bencana, Evakuasi, Banjir, Fews, Numerik

Abstract

Pembangunan dan operasional KEK pariwisata internasional Mandalika Kab. Lombok Tengah sebagai salah satu program prioritas nasional jika tidak dikelola dengan baik, dapat berpotensi besar menyebabkan kerusakan ekosistem  termasuk ekosistem padang lamun di wilayah pesisir tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan status kondisi kesehatan ekosistem padang lamun di kawasan pesisir Mandalika, Kab. Lombok Tengah. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2020 di wilayah pesisir Mandalika terutama di teluk Kuta dan Teluk Gerupuk sebagai refresentatif ekosistem padang lamun di kawasan tersebut. Metode yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah metode transek plot kuadrat. Hasil identifikasi jenis lamun dilokasi penelitian ditemukan 8 jenis, antara lain: Thalassia hemprichii, Enhalus acroides, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Halovhila ovalis, Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium dan Thalassodendron ciliatum.   analisis tutupan diperoleh persentase tutupan padang lamun di teluk Kuta adalah 48,16 % dan teluk Gerupuk 43,36 %. Berdasarkan Kep.Men. LH No. 200 tahun 2004 tentang kreteria baku kerusakan dan pedoman penentuan status padang lamun, maka status kondisi padang lamun di kedua lokasi tersebut sebagai refrensentatif kondisi lamun diwilayah pesisir Mandalika  adalah tergolong kondisi kurang sehat (tutupan 30-59,9 %) dan berstatus rusak (tutupan <60 %).  Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan sebagian besar oleh aktivitas pemanfaatan sumberdaya perikanan dan pariwisata, terutama akibat buangan jangkar sampan sampan wisata maupun sampan nelayan tangkap dan aktivitas madak (mencari sumberdaya ikan dengan berjalan saat surut) serta banyak sampah No. organik di area padang lamun.

References

Sasmito, Setiawan E., Prajoko, E., Hartana, 2019, Flood Early Warning System: Development and Instalation Automatic Rainfall Recorder, “Proceeding International Conference on Science and Technology (ICST)”, e_ISSN 2722-7375, Mataram

Ginting, S., Putuhena, W.M., 2014, Sistem Peringatan Dini Banjir Jakarta Jakarta-Flood Early Warning Sistem (J-FEWS), Jurnal Sumber Daya Air, Vol 10, No. 1, Mei 2014, pp 71-84

Http: WWW.tech4water.com (diakses tanggal 5 Februari 2019)

Yunianto, M., Purnomo, F.A., et.all, 2016, “Smart EWS: Sebelas Maret Early Warning System Aplikasi Deteksi Dini Bencana Banjir Sungai Bengawan Solo Berbasis Android, Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS”.

Windarta, J., 2009, Pengembangan Sistem Peringatan Dini Banjir Kali Garang Semarang dengan Teknologi Informasi berbasis SMS dan Web, Disertasi Sekolah Pascasarjana, IPB

DHI, 2017, Mike11 Flow Model

Published

2021-02-09

Issue

Section

Articles