AKURASI DIAGNOSTIK KECACINGAN METODE DIRECT SLIDE DAN KATO KATZ PADA PENDERITA HELMINTHIASIS DI KOTA MATARAM

Authors

  • Eva Triani Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Putu Suwitasari Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Eka Arie Yuliyani Bagian Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Dody Handito Bagian Gizi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram

Keywords:

Pupuk hayati-P, efisiensi pupuk P-anorganik, tanaman jagung

Abstract

Kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh karena masuknya parasit (berupa cacing) kedalam tubuh manusia. Jenis cacing yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminthiasis. Pemeriksaan infeksi kecacingan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pemeriksaan kualitatif yang sering digunakan adalah metode Direct slide, sedangkan pemeriksaan kuantitatif yang sering digunakan adalah metode Kato Katz.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan akurasi pemeriksaan infeksi kecacingan antara metode Direct slide dengan metode Kato Katz dengan melakukan pemeriksaan sampel feses. Penelitian ini dilakukan pada Murid Sekolah Dasar Negeri 47 Ampenan yang terletak di pesisir pantai di Kota Mataram, dimana daerah pesisir pantai merupakan salah satu tempat perkembangbiakan cacing yang cukup baik.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Untuk penegakan diagnosis kecacingan dan jenis cacing yang menginfeksi dilakukan pemeriksaan telur cacing pada tinja sampel dengan metode Direct slide dan Kato Katz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sampel yang terinfeksi STH lebih banyak ditemukan dengan metode Kato-Katz. Hasil pengukuran dengan metode Direct slide dan metode KatoKatz  menunjukkan prevalensi tertinggi infeksi STH adalah infeksi Ascaris  lumbricoides. Metode Direct slide menghasilkan tingkat sensitifitas sebesar 95,16% dan spesifisitas sebesar 100%.

References

Dailami, A., Yetti, H., & Yoseva, S., 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing Dan Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Var Saccharata Sturt) (Doctoral dissertation, Riau University).

Saraswati, R., & Sumarno, S., 2018. Pemanfaatan mikroba penyubur tanah sebagai komponen teknologi pertanian.

Susilowati, L. E., & Arifin, Z. 2020. Sosialisasi Penggunaan Pupuk bioorganik-fosfat Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L). Jurnal Gema Ngabdi, 2(2), 170-177.

Alori, E. T., Glick, B. R., & Babalola, O. O., 2017. Microbial phosphorus solubilization and its potential for use in sustainable agriculture. Frontiers in microbiology, 8, 971.

El-Azouni, I. M., Hussein, Y., & Shaaban, L. D., 2008. The associative effect of VA mycorrhizae with Bradyrhizobium as biofertilizers on growth and nutrient uptake of Arachis hypogaea. Res J Agric Biol Sci, 4, 187-197.

Khan, S., Khan, M. A., Hanjra, M. A., & Mu, J., 2009. Pathways to reduce the environmental footprints of water and energy inputs in food production. Food policy, 34(2), 141-149.

Khairullah, I., & Saleh, M. (2014). Sumberdaya lokal tanaman pangan lahan rawa. Biodiversiti Rawa: Eksplorasi, Penelitian, dan Pelestariannya. Penyunting: Mukhlis. Badan Litbang Pertanian.

Alfiani, E. D.,2017. Peningkatan Kualitas dan Efektivitas Pupuk Kandang Sapi dalam Penyediaan Unsur Hara P bagi Bibit Kopi Robusta.

Arifin, Z dan Lolita, E.S., 2018. Formulasi konsorsium BPF-indigenos sebagai agen pupuk hayati P dan efikasinya dalam meningkatkan p-tersedia, serapan p, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Lap.Penelitian. PENELITIAN PRODUK TERAPAN. Universitas Mataram

Jarvie, H. P., Johnson, L. T., Sharpley, A. N., Smith, D. R., Baker, D. B., Bruulsema, T. W., & Confesor, R., 2017. Increased soluble phosphorus loads to Lake Erie: Unintended consequences of conservation practices?. Journal of Environmental Quality, 46(1), 123-132.

Hardowigeno, S.,2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis.Akademi Pressindo. Jakarta.

Utami S.N. dan Handayani, S., 2003. Sifat kimia Entisol pada sistem pertanian organik. Ilmu Pertanian 10 ( 2), 63-69.

Atmojo S.W.,2003. Peranan Bahan Organik Terhadapkesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.Surakarta.

Widijanto, H., 2001. Kajian pemberian bahan organik dan kapur terhadap ketahanan barium serta penyerapannya oleh tanaman. Jurnal Penelitian Agronomi, 3(1):32‐38

Atekan dan A. Surahman., 1997. Peranan Bahan Organik Asal daun Gamal (Gricidia sepium) Sebagai Amelioran Alumunium Pada Tanah Ult isol. BPTP. Malang

Subba Rao N. S., 2013. Biofertilizer in Agriculture and Forestry. Four Edition. Oxford and IBM Publishing.

Nailul F., Wirdhatul, M., Tutik, N., 2011. Pengaruh Kombinasi Media Pembawa Pupuk Hayati Bakteri Pelarut Fosfat Terhadap pH dan Unsur Hara Fosfor dalam Tanah. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol. 5 (2), hal : 2337-3550.

Susilowati L E.,Kusumo B H., Arifin Z. 2019. Screening of the drought tolerant phosphate solubilizing bacteria in dissolving P-inorganic.Iop Science. Vol.5 https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1402/5/055082 [13 Juni 2020].

Ginting, E., Antarlina S.S., Widowati S. 2009. Varietas Unggul Kedelai untuk Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 28(3) 79-87.

Ismillayli N., Kamali S R Hamdiani S., Hermanto D., 2019. Interaksi Asam Humat Dengan Larutan Urea, Sp36 Dan Kcl Dan Pengaruhnya Terhadap Efisiensi Pemupukan. Jurnal Pijar MIPA, Vol. 14 No.1, Maret 2019: 77-81. DOI: 10.29303/jpm.v14.i1.815

Published

2021-02-09

Issue

Section

Articles