TEKNOLOGI PRODUKSI ISOTONIK KAYA ANTIOKSIDAN BERBASIS LIDAH BUAYA-LIANG TEH-MADU HUTAN

Authors

  • Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi Ilmu dan Teknologi Pangan/Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
  • Sulvi Purwayantie Ilmu dan Teknologi Pangan/Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
  • Thomas Candra Wasis Agung Sutignya Manajemen Perkebunan/Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Pontianak

Keywords:

infeksi kecacingan, Direct slide, Kato Katz

Abstract

Aktivitas tinggi dan kondisi lingkungan yang tidak sehat menyebabkan tubuh kehilangan energi dan memicu dihasilkannya radikal bebas sehingga perlu suplemen isotonik.  Tujuan penelitian ini umtuk mendapatkan formulasi optimal isotonik kaya antioksidan berbasis lidah buaya-madu-liang teh berdasarkan karakteristik fisikokimia dan sensori. Perlakuan konsentrasi madu hutan (tikung) diformulasikan dengan 7 taraf yaitu 20; 30; 40; 50; 60; 70 dan 80 g madu/1000 larutan Liang teh yang sudah diperkaya Aloe vera 10%. Hasil penelitian menunjukkan Teknologi produksi isotonik kaya antioksidan berbasis Aloe vera chinensis, madu hutan dan “Liang Teh” menggunakan formula kandungan madu hutan (tikung) 50 sampai 80 g/1000 ml larutan sehingga menghasilkan aktivitas antioksidan 78,65 sampai dengan 79,30%. Produksi isotonik kaya antioksidan dari Aloe vera chinensis, madu hutan (tikung) dan “Liang Teh”  dengan kandungan madu hutan 20 sampai 80 g/1000 g pelarut tetap memnuhi mutu SNI khususnya maksimum pH dan kandungan gula yang dipersyaratkan.

References

Andaruni, Adisti., 2012. Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Infeksi Cacingan pada Anak di SDN 01 Pasirlangu Cisarua. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran dan Rumah Sakit Hasan Sadikin. Bandung. Available at :http://www.journals.unpad.ac.id/index.php/ejournal/article/view/597

World Health Organization (WHO)., 2011. Soil Transmitted Helminthes. Intestinal Worms 2011. [online], Available at: http://www.who.int/intestinal worms/en/

Gandahusada, S., Ilahude, H.H.D., & Pribadi, W., 2004. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Ideham, B. & Pusarawati, S., 2009. Buku Penuntun Praktis Parasitologi Kedokteran. Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press.

Wati Murti. S.E., 2011. Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Kecacingan Pada Siswa SDN Bangkal 3 Kecamatan Cempaka. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Lambung Mangkurat : Kalimantan Selatan.

Brooker S., et al., 2000. Epidemology Single and Multiple Species of Helminth Infection Among School Children In Busia District, Kenya. East African Medicak Journal Vol.77 No. 3 March 2000, hal 1 .Available at http://www.ajol.info/index.php/eamj/article/view/46613

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal PP dan PL., 2012. Pedoman Pengendalian Kecacingan. Jakarta: Subdit Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Samad. H., 2009. Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung. Universitas Sumatera Utara : Medan.

Published

2021-02-09

Issue

Section

Articles