KERUGIAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN KECIL PASCA KEBIJAKAN LARANGAN PENANGKAPAN BIBIT LOBSTER (Studi Kasus di Desa Batu Nampar Selatan Kabupaten Lombok Timur)

Authors

  • Syarif Husni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • M. Yusuf Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Muhammad Nursan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Aeko Fria Utama FR Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Keywords:

Padi Beras Merah, Teknik Konvensional, Sistem Irigasi Aerobik, Limbah Padi

Abstract

Penangkapan bibit lobster berdampak terhadap perubahan sosial dan  ekonomi  nelayan kecil. Namun secara ekologi   akan terjadi penurunan stok bibit lobster akibat tingginya effort, karena faktor ekonomi yang menguntungkan. Apabila ekspor bibit lobster dibuka seperti sebelum era Permen-KP Nomor 56, dikhawatirkan kinerja ekonomi lobster dan keberlanjutan sumber daya lobster di alam terancam. Padahal, ketersediaan benih dan sumber daya lobster di alam jadi kunci utama keberlanjutan ekonomi lobster saat ini dan mendatang Untuk menjaga keberadaan bibit lobster tetap lestari, Pemerintah mengeluarkan peraturan  Permen-KP No.1/2015 jo Permen-KP No.56/2016 tentang  larangan penangkapan bibit lobster. Tujuan penelitian ini adalah: 1 ) mengetahui persepsi nelayan kecil tentang Permen-KP No.1/2015 jo Permen-KP No.56/2016, 2) menghitung kerugian  sosial nelayan kecil pasca  kebijakan  larangan larangan penangkapan bibit lobster, 3) menghitung kerugian ekonomi nelayan kecil pasca kebijakan  larangan penangkapan bibit  lobster. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan studi kasus. Selain wawancara dengan responden juga dilakukan dengan metode Focus Group Disccussion (FGD). Jumlah responden ditentukan sebanyak 30 orang  secara Simple Random Sampling.  Analisis data yang digunakan terdiri dari  analisis deskriptif berbasiskan tabulasi, dan setelah diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel, analisis Hari Kerja Orang (HKO) dan  analisis  Biaya dan Pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan : 1)  Persepsi  nelayan yang paling dominan adalah  Permen KP tersebut perlu ditinjau kembali,  kondisi sosial ekonomi nelayan menurun, sosialisasi yang kurang  dan kompensasi yang diberikan oleh pemerintah tidak sesuai dengan harapan nelayan, 2) Kerugian sosial nelayan kecil dalam hal penyerapan tenaga kerja sebesar 153,30 HKO/ tahun, 3) Kerugian ekonomi yaitu hilangnya  pendapatan nelayan kecil sebesar Rp 112.569.000/tahun

References

Anwar S. 2011. http://lampung.litbang.deptan.go.id/i. [5 Januari 2020].

Arafah. 2009. Pedoman Teknis Perbaikan Kesuburan Lahan Sawah Berbasis Jerami. PT. Gramedia. Jakarta.

Aryana I.G.P.M. 2015. Tinjauan Agronomi Dan Teknologi Budidaya Padi Beras Merah. Edisi 1. Arga Puji Press. Mataram.

Bouman B.A.M, Toung T.P. 2001. Field Water Management to Save Water and Increase its Productivity in Irrigated Rice. Agricultural Water Management 49(1): 11-30.

Bouman B.A.M., Hendrijk H., Hardy B., Bindraban P.S., Toung T.P., Ladha J. 2002. Water Wiae-Rice Production. International Rice Research Institute, Loss Banos. Philippines.

Bouman B.A.M., Toung T.P. 2001. Field Water Managment to Save Water and Increase its Productivity in Irigated Rice. Agricultural Water Management, 49 (1): 11-30.

Buresh, R.J., De Datta, S.K., Samson, M.I., Phongpan, S., Snitwongse, P., Fagi, A.M. and Tejasarwana, R. 1991. Dinitrogen and Nitrous Oxide Flux from Urea Basally Applied to Puddled Rice Soils. Soil Sci. Soc. Am. J., 55: 268-273.

Choudhury, A.T.M.A. and Kennedy, I.R. 2005. Nitrogen Fertilizer Losses from Rice Soils and Control of Environmental Pollution Problems. Comm. Soil Science and Plant Analysis, 36: 1625–1639.

De Datta, S.K., Buresh, R.J., Samson, M.I., Obcemea, W.N. and Real, J.G. 1991. Direct Measurement of Ammonia and Denitrification Fluxes from Urea Applied to Rice. Soil Sci. Soc. Am. J., 55: 543-548.

Dobermenn A., Fairhurst T. 2000. Rice: Nutrient Disorber And Nutrient Management. International Rice Research Institude-Potash And Phospate Institude (PPI) . Canada.

Drake D.L., Gebardt S.E., Mathews R.H. 1989. Composition of Food; Cereal Grains and Pasta. United States.

Evan Mungara, Didik Indradewa, dan Rohlan Rogomulyo. 2013. Analisis pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa L.) pada sistem pertanian konvensional, tiansisi organik, dan organik. Vegetalika Vol.2 No.3, 2013 : 1-12

Fitri H. 2009. Uji Adaptasi Bebrapa Padi Ladang (Oryza sativa L.). Skripsi Universitas Sumatra Utara. Medan.

Gupta R.K., Naresh R.K., Hobbs P.R., Ladha J.K. 2002. Adopting conservative Agriculture in the Rice-Wheat System of the Indo-Gangetic Plain: New Opportunities or Saving Water.In “Water-Wise Rice Production”.Pp. International Rice Research Institute, Los Banos, Philippines.

Hamdani, J. S. 2009. Pengaruh jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar kentang (Solanum tuberosum L.) yang ditanam di dataran medium. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 37 (1): 14-20.

Hingdri T.T., Yuariah Y., Nurmala T., Simarmata T. 2013. Teknik Pengaturan Air pada Intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organic (IPAT-BO) untuk Meningkatkan Populasi Rhizobacteria, Efisiensi Penggunaan Air, Perakaran Tanaman dan Hasil Tanaman Padi. Agrovigor 6 (1): 23-29.

Makarim A. K., Suhartatik E. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Muhajir U. 1990. Bertanam Padi Sawah Tanpa Olah Tanah. Penebar Swadaya

Mungara E. Indradewa D., Rogomulyo R. 2013. Analisis Pertumbuhan Padi Sawah Pada Sistem Pertanian Konvensional Transisi Organik Dan Organik. Vegetalika Vol.2 No.3: 1-12

Prasad R. 2011. Aerobic Rice Systems. Advances in Agronomy 111: 207 − 247.

Rusmawan et. al. 2015. Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Produksi Padi Sawah. BPTP. Kepulauan Bangka Belitung

Santika, A. 2010. Teknik Evaluasi Mutu Beras Ketan Dan Beras Merah. Balai Besar Penelitian Padi. Bogor.

Sigit N. 2013, Pemanfaatan Padi Sekam Pada Sistem Agroindustri Padi Terpadu. Balai Besar Penetian Dan Pembangunan Pasca Panen Pertanian

Simarmata T. 2008. Teknoloi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik Untuk Melipatgandakan Produksi Padi dan Mempercepat Pencapaian Kedaulatan Pangan di Indonesia. Universitas Padjajaran. Bandung.

Simarmata T., Yuwariah Y. 2008. Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali

Suardi D. 2002.Perakaran Padi Dalam Hubungannya dengan Toleransi Tanaman Terhadap Kekeringan Hasil. Jurnal Litbang Pertanian. 21 (3): 12-15

Suhendra T. 2008. Peran Inovasi Teknologi Pertanian dalam Peningkatan Produktifitas Padi Sawah untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Disampaikan dalam Gelar Teknologi dan Seminar Nasional Tekhnik Pertanian 2008 di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Tekhnologi Pertanian UGM. Yogyakarta.

Wangiyana, W., Laiwan, Z., dan Sanisah. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Varietas Ciherang dengan Teknik Budidaya “SRI (system of rice intensification)” pada Berbagai Umur dan Jumlah Bibit per Lubang Tanam. Crop Agro Vol. 2 No. 1. Hal 70-78.

Published

2021-01-25

Issue

Section

Articles