PENGARUH KOMPETENSI TERSEMBUNYI ANGGOTA TIM GUBERNUR UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TERHADAP KINERJANYA
Keywords:
irigasi hemat air, system of rice intensification, alternate wetting and drying, konvensionalAbstract
Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Daerah (TGP2D) yang terbentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan NTB Gemilang terdiri dari ASN dan profesional muda, memiliki tugas untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program strategis dan unggulan daerah melalui perangkat Balancing Score Card dan e-kinerja Perangkat Daerah. Anggota TGP2D dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai untuk mewujudkan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang secara spesifik menganalisis pengaruh kompetensi tersembunyi yang dimiliki oleh anggota terhadap kinerja tim secara keseluruhan. Data yang digunakan merupakan analisis persepsi responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan skala likert. Hasil studi menunjukkan bahwa kompetensi tersembunyi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja TGP2D dimana karakteristik pribadi merupakan indikator terbesar yang mempengaruhi signifikansi kompetensi tersembunyi terhadap kinerja dengan mean sebesar 4,14.References
Hilman, 2011, Teknologi Hemat Air Di Lahan Sawah Irigasi, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara, Kendari [Online] Available:http://sultra.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=175:teknologi-hemat-air-di-lahan-sawah-irigasi&catid=41:pertanian (accessed, September 15, 2020)
Anugrah, I. S., Sumedi, S., & Wardana, I. P. (2016). Gagasan dan implementasi system of rice intensification (SRI) dalam kegiatan budidaya padi ekologis (BPE). Analisis Kebijakan Pertanian, 6(1), 75-99.
Rizal ,F. YBC, A. Rizalihadi ,M.2014, “ Analisa Perbandingan Kebutuhan Air Irigasi Tanaman Padi Metode Konvensional dengan Metode “System of Rice Intensification” (SRI)”, Jurnal Teknik Sipil Pasca Sarjana Universitas Syah Kuala, Vol.3., No. 4,67-76.
Fuadi, N. A., Purwanto, M. Y. J., & Tarigan, S. D. (2016). Kajian kebutuhan air dan produktivitas air padi sawah dengan sistem pemberian air secara sri dan konvensional menggunakan irigasi pipa. Jurnal Irigasi, 11(1), 23-32
Habibie, A. (2011). Pengaturan jarak tanam dan Irigasi berselang (Intermittent Irrigation) pada metode Sri (System Of Rice Intensification) terhadap produktivitas tanaman padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Kurniadiningsih, Y., & Legowo, S. (2012). Evaluasi untung rugi penerapan metode SRI (system of rice intensification) di DI Cihea Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Wartazoa, 18(7), 97.
Sujono J., 2011, Koefisien Tanaman Padi Sawah pada Sistem Irigasi Hemat Air, Agritech, Vol. 31, No. 4, 344-351
Adriati, Y., & Sujono, I. J. (2008). Kajian beberapa metode sistem pemberian air irigasi padi sawah (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).
Taufik, Muh. dkk. 2014. Analisis Pengelolaan Air dalam Usaha Tani Padi pada Lahan Sawah Irigasi di Sulawesi Selatan. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 7(1):1-8
Chlarrasinta U. F. (2018). Analisis Koefisien Tanaman Padi Ciherang pada Tiga Metode Pemberian Air Irigasi (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Munarso, Y. N. (2011). Keragaan Hasil Beberapa Varietas Padi Hibrida pada Beberapa Teknik Pengairan. Indonesian Journal of Agronomy, 39(3), 7783.
Kementerian Pertanian, 2020. Teknik Penggunaan Air dengan Sistem Basah Kering. http://cybex.pertanian.go.id/artikel/94452/teknik-penggunaan-air-dengan-sistem-basah-kering-awd-alternate-wetting-and-drying/(accessed October26, 2020)