KORELASI KONDISI BURNOUT DENGAN RISIKO PENULARAN COVID-19 PADA TENAGA KESEHATAN DI KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT

Abstract

Latar Belakang COVID-19 merupakan pandemi yang mengancam di seluruh dunia termasuk Indonesia karena menimbulkan morbiditas maupun mortalitas yang tinggi dikalangan tenaga kesehatan sehingga menimbulkan kolapsnya sistem kesehatan nasional. Faktor risiko sangat berpotensi mempengaruhi risiko penularan COVID-19 diantaranya adalah kondisi burnout.Tujuan Penelitian ini bertujuan menganalisis korelasi kondisi burnout dan risiko penularan COVID-19 pada tenaga kesehatan dibeberapa RS kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.Metode Penelitian merupakan studi observasional analitik dengan desain survei potong lintang. Penelitian dilakukan pada 95 tenaga kesehatan secara consecutive sampling yang bekerja di beberapa RS  kota Mataram (RSUD Propinsi NTB,  RSUD Kota Mataram dan RS FK UNRAM) pada bulan April sampai Oktober 2021. Data diambil dengan menggunakan kuesioner MBI (Maslach Burnout Inventory) dan risiko penularan COVID-19 serta dianalisis dengan SPSS 25 software.Hasil Skor MBI 95 tenaga kesehatan dari 3 rumah sakit yang diteliti diperoleh hasil mengalami skor kelelahan emosional rendah (64.2%) dan skor tinggi (20%). Dimensi depersonalisasi diperoleh skor rendah dan moderat (79%), sedangkan skor tinggi (21%). Skor kepercayaan diri rendah didominasi hasil rendah (52.6%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai tingkat pengetahuan tentang risiko COVID-19 antara nakes yang berusia 30 tahun keatas dibandingkan dibawah 30 tahun; antara nakes yang bekerja di RSUD Propinsi NTB, RSUD Kota Mataram dan RS Unram, serta antara nakes yang bekerja di ruang isolasi COVID-19, ICU COVID-19, IRD COVID-19 dan Ruang Non COVID-19. (p> 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan mengenai sikap terhadap risiko COVID-19 antara nakes kontak langsung dengan pasien COVID-19 maupun tidak dan perilaku terhadap risiko COVID-19 antara nakes yang bekerja di RSUD Propinsi NTB, RSUD Kota Mataram dan RS Unram. (p< 0.05). Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi yang signifikan mengenai tingginya skor kelelahan emosional terhadap risiko penularan COVID-19; skor dimensi depersonalisasi terhadap risiko penularan COVID-19; rendahnya penghargaan diri terhadap risiko penularan COVID-19 (p< 0.05).Kesimpulan Prevalensi kejadian burnout berdasarkan MBI di beberapa RS kota Mataram masih rendah (20%). Namun hal ini harus tetap diwaspadai mengingat pandemik COVID-19 masih terus berlangsung sepanjang tahun. Komponen skor MBI (kelelahan emosional, dimensi depersonalisasi dan rendahnya penghargaan diri) berkorelasi secara signifikan dengan risiko penularan COVID-19. Usia, tingkat pendidikan dan profesi Nakes (dokter, dokter spesialis, perawat dan bidan) secara signifikan berkorelasi dengan kejadian kelelahan emosional