KAJIAN SIFAT KUANTITATIF GALUR F2 TANAMAN JAGUNG DI LAHAN KERING

Authors

  • I Wayan Sudika Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unram
  • I Wayan Sutresna Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unram
  • Dwi Ratna Anugrahwati Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unram
  • Lestari Ujianto Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unram

Keywords:

Kelor, Tungau hama, Kota Mataram

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui rata-rata sudut daun, daya hasil dan umur panen pada setiap  galur F2 dibandingkan kedua tetua masing-masing. Selain itu, ingin diketahui pula nilai koefisien keragaman genetik dan heritabilitas ketiga sifat tersebut. Percobaan dirancang dengan rancangan acak kelompok dengan jumlah perlakuan sebanyak 20 populasi, yaitu 16 galur F2 dan 4 tetua. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 60  unit percobaan. Data hasil percobaan, dianalisa dengan analisis sidik ragam pada taraf nyata 5 persen dan  uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa galur F2 P8IS x T1NK7328 (R16), F2 P8IS x T1NK7328 (R18), dan galur F2 P8IS x NK212 (R4), memiliki sudut daun tergolong sama dengan masing-masing tetua turunan pertama hibrida/hibrida (T1NK7328 dan NK212) dan lebih kecil dibanding P8IS. Umur panen ketiga galur F2 tersebut tergolong super genjah. Daya hasil (bobot biji kering pipil per plot) galur F2 P8IS x T1NK7328 (R16), F2 P8IS x T1NK7328 (R18), sama dengan kedua tetua dan  galur F2 P8IS x NK212 (R4), lebih tinggi dibanding Sinta Unram; namun sama dengan tetua hibrida (NK212). Daya hasil memiliki koefisien keragaman genetik tergolong tinggi; umur panen sedang dan sudut daun tergolong rendah. Heritabilitas arti luas tergolong tinggi diperoleh pada umur panen dan daya hasil; sedangkan sudut daun tergolong rendah. Ketiga galur F2 tersebut dapat digunakan sebagai bahan populasi dasar untuk kegiatan pemuliaan berikutnya.

References

Broin. 2010. Growing and processing moringa leaves. France: Imprimerie HorizonPrajapati RD, Murdia PC, Yadav CM, Chaudhary JL. 2003. Nutritive value of drumstick (Moringa oleifera) leaves in sheep and goats. Indian Journal of Small Ruminants (2): 136-137

Chang C.P., Huang S.C. cit. Dina 2017. Evaluation of Effectiveness of Releasing Green Lacewing Mallada Basalis (Walker) for the Control ofTetranychid Mites on Stroberi (Abstract). Plant Protection Bulletin(Taipei) 37 (1): 41 58.

Deciyanto S., Trisawa I.M., Adriani R.R. 1991. Studi Beberapa Inang Hama Tungau (Tetranychus sp.) Asal Tanaman Mentha sp. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 17:48–55.

Denmark H.A. 2000. Broad Mite, Polyphagotarsonenus latus (Banks) (Arachnidae: Acarina: Tarsonemidae) University of Florida Published December 2000. http://creatures.ifas.uft.edu. [21 september 2017].

Dina W.M. 2017. Persebaran dan Keanekaragaman Spesies Tungau Hama pada Tanaman Pepaya di Pulau Lombok. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Bogor

Handri. 2018. Keberadaan Tungau Hama Dan Predatornya Pada Tanaman Stroberi (Fragaria Vesca L.) Di Kawasan Dataran Tinggi Sembalun. Skripsi. Univeritas Mataram.

Huffaker C.B., Van de M., McMurtry J.A. 1969. The Ecology of Tetranychid Mites and Their Natural Control. Annual Review of Entomology 14:125174.

Indiati S.W., Saleh N. 2010. Tungau hama Merah Tetranychus urticae Pada Tanaman Ubikayu Dan Upaya Pengendaliannya. Diterbitkan di Buletin Palawija No. 20: 72 79 (2010)

Knapp M., Wagener B., Navajas M. 2003. Molecular Discrimination Between The Spider Mite Tetranychus Evansi Baker & Pritchard, An Important Pest of Tomatoes In Southern Africa, and The Closely Related Species T.Urticae Koch (Acarina: Tetranychidae). Report of A Pest Risk Analysis for Tetranychus Evansi. Htts://www.neppo.Int/QUARANTINE/Pest_RIsk_ AnalysisPRAintro. [22 September 2017].

Mendieta-Araica B, Spörndly E, ReyesSánchez N, Salmerón-Miranda F, Halling M (2013). Biomass production and chemical composition of Moringa oleifera under different planting densities and levels of nitrogen fertilization. Agroforest. Syst. 87:81-92.

Reddall, A. Amelia, Sadras, O. Victor, Wilson, J. Lewis, Gregg,and C. Peter. 2011. Contradictions in host plant resistance topests: spider mite (Tetranychus urticae Koch) behaviourundermines the potential resistance of smooth leaved cotton (Gossypium hirsutum L.). Pest ManagementScience 67(3):360-369.

Rodrigues J.C.V., Childers C.C. 2013. Brevipalpus Mites (Acari: Tenuipalpidae): Vectors of Invasive, Non-Systemic Cytoplasmic and Nuclear Viruses in Plants. Experimental and Applied Acarology 59:165175.

Sonneveld T., Wainwraight H., Labuschagne L. 1996. Development of Two Spotted Spider Mite on Strawberry and Rasphberry Cultivars. Annals of Applied Biology 129:405–413.

Welbourne W.C, Ochoa R, Kane EC, Erbe EF. 2003. Morphological observations on Brevipalpus phoenicis (Acari: Tenuipalpidae) including comparisons with B. californicus and B. obovatus. Experimental and Applied Acarology 30 : 107-133. doi: 10.1023/B:APPA.0000006545.40017.a0.

Wuryantini S., Endarto O. 2003. Pengendalian Tungau Penyebab Utama Burik Pada Buah Jeruk. Sirkular Inovasi Teknologi Jeruk. Volume: 07, Juli2003. Loka Penelitian Jeruk. Malang

Zhang Z.Q. 2003. Mites of Greenhouses, Identification, Biology and Control. Wallingford (GB): CABI Publishing Division of CABI International. Hlm12110.

Published

2022-01-31

Issue

Section

Articles