KARAKTERISTIK COOKIES DARI TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG FERMENTASI

Authors

  • Dodi Handito Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fatepa, Universitas Mataram
  • Eko Basuki Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fatepa, Universitas Mataram
  • Satrijo Saloko Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fatepa, Universitas Mataram
  • Siska Cicilia Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fatepa, Universitas Mataram
  • Ni Komang Niti Suardani Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fatepa, Universitas Mataram

Keywords:

Mixer, Manual, Kombinasi Mixer-Manual

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio tepung terigu dan tepung jagung termodifikasi terhadap beberapa komponen gizi dan sensoris cookies. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu 6 perlakuan yaitu terigu : tepung jagung fermentasi (P) dengan P0 (100% : 0%); P1 (80% : 20%); P2 (60% : 40%); P3 (40% : 60%); P4 (20% : 80%); (P5 = 0% : 100%) dengan 3 kali pengulangan. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan rasa. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman (ANOVA) pada taraf nyata 5% dengan menggunakan software Co-Stat. Data yang berbeda nyata diuji lanjut dengan BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tepung terigu dan tepung jagung termodifikasi memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan rasa. Semakin tinggi komposisi tepung jagung termodifikasi menyebabkan peningkatan kadar air, kadar abu, kadar lemak, rasa agak berasa jagung, dan penurunan pada kadar protein. Rasio tepung terigu dan tepung jagung termodifikasi pada P4 (20%: 80%) merupakan hasil terbaik dari kadar air 3,42%, kadar abu 1,65%; kadar lemak 19,06%; kadar protein 6,40%, serta mutu sensoris rasa yang dapat diterima oleh panelis

References

Bidura, I. Gde. 2017. Teknologi Dalam Industri Pakan. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar.

Fahrenholz, C. 1994. Proportioning and mixing cost center. In Feed Manufacturing Technology IV. 1994. RR McEllhiney, Technical Editor. American Feed Industry Association, Inc. Arlington, pp 99-102.

Goh LC. 2002. Mixing. Finnfeeds International. www.eFeedLink. 1/2/02.

Herman, T.J. and K. Behnke, 1994. Testing mixer performance MF 1172. Feed Manufacturing. Departemen of Grain Science and Industry. Kansas State University Agriculture Experiment Station and Cooperative Extention Service.

Kartasudjana, R. dan U. Santosa. 2001. Teknik Produksi Pakan Ternak. Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan SMK. Ditdikmenjur, Depdiknas RI, Jakarta.

Nurhayatin, T dan M. Puspitasari. 2017. Pengaruh cara pengolahan pati garut (Maranta arundinacea) sebagai binder dan lama penyimpanan terhadap kualitas fisik pellet ayam broiler. JANHUS 1(2) 32-40.

Pfost HB. 1976. Grinding dan rolling. Kansas State University. In Feed Manufacturing Technology. 1976. H.B. Pfost, Technical Editor and D. Pickering, Production Editor. Feed Production Council, American Feed Manufacturers Association, Inc. pp.71–84.

Rakhmawati, Y.E., B. Sulistiyanto, dan S. Sumarsih. 2017. Mutu fisik organoleptic pellet limbah penetasan dengan penambahan bentonite dan lama penyimpanan yang berbeda. Proc. Semnas Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 8-9 Agustus 2017. P.656-663.

Rempe JE. 1976. Weghing and mixing operation. in Feed Manufacturing Technology. 1976. H.B. Pfost, Technical Editor and D. Pickering, Production Editor. Feed Production Council, American Feed Manufacturers Association, Inc. pp. 327–329.

Sutardi, T. 1981. Sapi Perah dan Pemberian Makanannya. Departemen Ilmu Makanan Ternak, IPB-Bogor.

Wanasuria S. 1996. Akurasi miksing untuk premiks dan pakan. Poultry Indonesia Nopember (201): 17–20.

Published

2022-01-31

Issue

Section

Articles