APLIKASI BIOCHAR DALAM MEMPENGARUHI AKTIVITAS MIKROBIA TANAH PADA PERTANAMAN JAGUNG YANG MENERAPKAN POLA PEMUPUKAN TERPADU
Keywords:
PHBS, Penyuluhan, Dusun WanasariAbstract
Tanah pertanian secara umum telah mengalami degradasi kesuburan tanah dengan menurunnya bahan organik tanah, mikrobia penyubur tanah, kandungan hara N dan tingkat ketetrsediaan hara P. Untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah diperlukan pembenahan karakteristik tanah yang terkorelasi dengan perkembangan dan aktivitas mikrobia penyubur tanah. Strategi pemulihan yang efektif dilakukan dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanah, baik yang bernisbah C/N rendah dalam bentuk kompos ataupun tinggi seperti biochar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar terhadap perubahan beberapa sifat tanah dan aktivitas mikrobia tanah pada pertanaman jagung yang menerapkan pemupukan terpadu.Penelitian eksperimental ini dilakukan di rumah kaca yang ditata menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tujuh kombinasi perlakuan dari biochar (10 ton ha-1 ), pupuk organik (10 g/tan), dan 5 ml BPF ( densitas109sel/ml). Tujuh kombinasi perlakuan sebagai berikut : (P0) Tanpa perlakuan; (P1) pupuk anorganik; (P2) pupuk anorganik plus biochar; (P3) pupuk anorganik plus BPF; (P4) pupuk anorganik plus BPF plus biochar; (P5) pupuk anorganik plus pupuk organic plus BPF; dan (P6) pupuk anorganik plus pupuk organic plus BPF plus biochar. Masing-masing perlakuan diulang 3 sehingga didapat 21 pot percobaan. Variabel tanah yang diamati meliputi tekstur tanah, pH-tanah C-Organik,respirasi microbial, populasi total bakteri dan Bakteri Pelarut-fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian biochar, pupuk organik dan BPF memberikan pengaruh nyata terhadap pH tanah, C organik tanah, pupulasi bakteri, populasi BPF, dan laju respirasi dengan. Kombinasi pemberian pupuk anorganik, pupuk organik dan BPF memberikan populasi mikrobia tanah tertinggi yang diikuti dengan laju respirasi tertinggiReferences
1. Arifin, Z., & Susilowati, L. E. (2020). SOSIALISASI PEMUPUKAN TERPADU PUPUK BIO-ORGANIK FOSFAT DAN ANORGANIK PADA TANAMAN KEDELAI. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(5), 958–968.
2. Atmojo, S. W. (2006). Degradasi lahan & ancaman bagi pertanian. Solo Pos, 7.
3. Baiamonte, G., De Pasquale, C., Marsala, V., Cimò, G., Alonzo, G., Crescimanno, G., & Conte, P. (2015). Structure alteration of a sandy-clay soil by biochar amendments. Journal of Soils and Sediments, 15(4), 816–824.
4. Bouajila, K., & Sanaa, M. (2011). Effects of organic amendments on soil physico-chemical and biological properties. J. Mater. Environ. Sci, 2(1), 485–490.
5. Budhisurya, E., Anggono, R. C. W., & Simanjuntak, B. H. (2013). Analisis kesuburan tanah dengan indikator mikroorganisme tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di Plateau Dieng. Agric, 25(1), 64–72.
6. Chairuman N. 2008. Efektifitas Cendawan Mikoriza Arbuskula Pada Beberapa Tingkat Pemberian Kompos Jerami Terhadap Ketersediaan Fosfat Serta Pertumbuhan dan Prosduksi Padi Gogo di tanah Ultisol. [Skripsi, Unpublished] Universitas Sumatra Utara. Medan.
7. Djajakirana, G. (2003). Metode-Metode Penetapan Biomassa Mikroorganisme Tanah secara Langsung dan Tidak Langsung: Kelemaahn dan Keunggulannya (Direct and Indirect Methods of Soil Microbial-Biomass Determination: Weakness and Strength). Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 5(1), 29–38.
8. Gani, A. (2018). Potensi arang hayati biochar sebagai komponen teknologi perbaikan produktivitas lahan pertanian.
9. Grossman, J. M., O’Neill, B. E., Tsai, S. M., Liang, B., Neves, E., Lehmann, J., & Thies, J. E. (2010). Amazonian anthrosols support similar microbial communities that differ distinctly from those extant in adjacent, unmodified soils of the same mineralogy. Microbial Ecology, 60(1), 192–205.
10. Juriga, M., Šimanský, V., Horák, J., Kondrlová, E., Igaz, D., Polláková, N., Buchkina, N., & Balashov, E. (2018). The effect of different rates of biochar and biochar in combination with N fertilizer on the parameters of soil organic matter and soil structure. Journal of Ecological Engineering, 19(6).
11. Kurniawan, A., Haryono, B., Baskara, M., & Tyasmoro, S. Y. (2016). Pengaruh penggunaan biochar pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 4(2).
12. Laird, D. A., Fleming, P., Davis, D. D., Horton, R., Wang, B., & Karlen, D. L. (2010). Impact of biochar amendments on the quality of a typical Midwestern agricultural soil. Geoderma, 158(3–4), 443–449.
13. Liang, B., Lehmann, J., Sohi, S. P., Thies, J. E., O’Neill, B., Trujillo, L., Gaunt, J., Solomon, D., Grossman, J., & Neves, E. G. (2010). Black carbon affects the cycling of non-black carbon in soil. Organic Geochemistry, 41(2), 206–213.
14. Nurida, N. L., Rachman, A., & Sutono, S. (2015). Biochar Pembenah Tanah yang Potensial. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
15. Obia, A., Mulder, J., Martinsen, V., Cornelissen, G., & Børresen, T. (2016). In situ effects of biochar on aggregation, water retention and porosity in light-textured tropical soils. Soil and Tillage Research, 155, 35–44.
16. Purakayastha, T. J., Kumari, S., & Pathak, H. (2015). Characterisation, stability, and microbial effects of four biochars produced from crop residues. Geoderma, 239, 293–303.
17. Puspitasari A. 2006. Pupuk Hayati Azotobacter dan Mikrob Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Jagung pada Ultisol Dramaga. [Skripsi]. Program Studi Ilmu Tanah, Institut Pertanian Bogor. Bogor
2. Atmojo, S. W. (2006). Degradasi lahan & ancaman bagi pertanian. Solo Pos, 7.
3. Baiamonte, G., De Pasquale, C., Marsala, V., Cimò, G., Alonzo, G., Crescimanno, G., & Conte, P. (2015). Structure alteration of a sandy-clay soil by biochar amendments. Journal of Soils and Sediments, 15(4), 816–824.
4. Bouajila, K., & Sanaa, M. (2011). Effects of organic amendments on soil physico-chemical and biological properties. J. Mater. Environ. Sci, 2(1), 485–490.
5. Budhisurya, E., Anggono, R. C. W., & Simanjuntak, B. H. (2013). Analisis kesuburan tanah dengan indikator mikroorganisme tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di Plateau Dieng. Agric, 25(1), 64–72.
6. Chairuman N. 2008. Efektifitas Cendawan Mikoriza Arbuskula Pada Beberapa Tingkat Pemberian Kompos Jerami Terhadap Ketersediaan Fosfat Serta Pertumbuhan dan Prosduksi Padi Gogo di tanah Ultisol. [Skripsi, Unpublished] Universitas Sumatra Utara. Medan.
7. Djajakirana, G. (2003). Metode-Metode Penetapan Biomassa Mikroorganisme Tanah secara Langsung dan Tidak Langsung: Kelemaahn dan Keunggulannya (Direct and Indirect Methods of Soil Microbial-Biomass Determination: Weakness and Strength). Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 5(1), 29–38.
8. Gani, A. (2018). Potensi arang hayati biochar sebagai komponen teknologi perbaikan produktivitas lahan pertanian.
9. Grossman, J. M., O’Neill, B. E., Tsai, S. M., Liang, B., Neves, E., Lehmann, J., & Thies, J. E. (2010). Amazonian anthrosols support similar microbial communities that differ distinctly from those extant in adjacent, unmodified soils of the same mineralogy. Microbial Ecology, 60(1), 192–205.
10. Juriga, M., Šimanský, V., Horák, J., Kondrlová, E., Igaz, D., Polláková, N., Buchkina, N., & Balashov, E. (2018). The effect of different rates of biochar and biochar in combination with N fertilizer on the parameters of soil organic matter and soil structure. Journal of Ecological Engineering, 19(6).
11. Kurniawan, A., Haryono, B., Baskara, M., & Tyasmoro, S. Y. (2016). Pengaruh penggunaan biochar pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 4(2).
12. Laird, D. A., Fleming, P., Davis, D. D., Horton, R., Wang, B., & Karlen, D. L. (2010). Impact of biochar amendments on the quality of a typical Midwestern agricultural soil. Geoderma, 158(3–4), 443–449.
13. Liang, B., Lehmann, J., Sohi, S. P., Thies, J. E., O’Neill, B., Trujillo, L., Gaunt, J., Solomon, D., Grossman, J., & Neves, E. G. (2010). Black carbon affects the cycling of non-black carbon in soil. Organic Geochemistry, 41(2), 206–213.
14. Nurida, N. L., Rachman, A., & Sutono, S. (2015). Biochar Pembenah Tanah yang Potensial. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
15. Obia, A., Mulder, J., Martinsen, V., Cornelissen, G., & Børresen, T. (2016). In situ effects of biochar on aggregation, water retention and porosity in light-textured tropical soils. Soil and Tillage Research, 155, 35–44.
16. Purakayastha, T. J., Kumari, S., & Pathak, H. (2015). Characterisation, stability, and microbial effects of four biochars produced from crop residues. Geoderma, 239, 293–303.
17. Puspitasari A. 2006. Pupuk Hayati Azotobacter dan Mikrob Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Jagung pada Ultisol Dramaga. [Skripsi]. Program Studi Ilmu Tanah, Institut Pertanian Bogor. Bogor