INTENSITAS SERANGAN HAMA PADA TANAMAN KENTANG YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN PERBANYAKAN STEK PUCUK
Keywords:
cookies, tepung jagung fermentasi, tepung teriguAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Jenis dan Intensitas serangan hama pada tanaman kentang yang dibudidayakan menggunakan stek Pucuk. Penelitian telah dilaksanakan kan sejak bulan Juli sampai dengan September 2021 di Desa Sembalun menggunakan bibit kentang Granola L. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif dengan mengumpulkan data jenis, populasi dan intensitas serangan hama yang menyerang tanaman kentang selama 8 kali pengamatan dengan interval satu minggu . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kentang yang dibudidayakan dengan stek cenderung diserang berbagai jenis hama sejak awal penanamannya. Jenis hama yang yang menyerang tanaman kentang adalah dari ordo Lepidoptera , species hama pemakan daun Spodoptera sp dan Agrothis sp ( ulat tanah) , dari kelompok pengisap daun spesies Thrips sp , Aphis sp dan Bemisia tabaci ( kutu kebul), dan hama pengorok daun (Liriomyza sp ), kumbang pemakan daun (Epilachna sp ) dengan intensitas serangan antara 4-32% berfluktuasi selama masa pertumbuhan tanaman kentang. Selama penelitian tidak dijumpai gejala penyakit virus, namun harus diwaspai karena adanya serangga hama yang menjadi vector penyebaran virus pada tanaman kentang. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk mewaspai dan melakukan pengendalian hama pada tanaman kentang sejak awal pemindahan stek ke lahan untuk mengantisipasi serangan berbegai hama yang selalu muncul sejak awal keberaan tanaman di lahan budidayaReferences
Aini, N., Wijonarko, G., & Sustriawan, B. (2016). Sifat Fisik, Kimia, Dan Fungsional Tepung Jagung Yang Diproses Melalui Fermentasi (Physical, Chemical, and Functional Properties of Corn Flour Processed by Fermentation). Jurnal Agritech, 36(02), 160. https://doi.org/10.22146/agritech.12860
Akbar, M. R. dan Yunianta. (2014). Pengaruh lama perendaman Na2S2O5 dan fermentasi ragi tape terhadap sifat fisik kimia tepung jagung. Jurnal Pangan dan Industri. 2(2) : 91-102.
Ambarsari, I, Sarjana, dan A., Choliq. (2009). Rekomendasi Dalam Penetapan Standar Mutu Tepung Ubi Jalar. Balai Pengajian Teknologi Pertanian. Semarang.
Ayuningtyas, C. E. (2019). Preferensi konsumen terhadap organoleptik cookies non terigu. Penelitian Gizi Dan Makanan, 42(2), 81–86. https://www.neliti.com/publications/223576/hubungan-asupan-energi-lemak-dan-serat-dengan-rasio-kadar-kolesterol-total-hdl
Badan Standar Nasional (BSN). (2011). SNI 01- 3556-2010. Syarat Mutu Garam Konsumsi Beriodium. BSN.Jakarta. Deman, J., M. 1997. Kimia Makanan Edisi ke 2. Penerbit ITB. Bandung.
Bappeda. (2013). Nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2013. NTB. dda2013-13-babv1.pdf (ntbprov.go.id) (diakses pada 21 Januari 2021)
Cicilia, S., Basuki, E., Prarudiyanto, A., Alamsyah, A., & Handito, D. (2018). Pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung kentang hitam (Coleus tuberosus) terhadap sifat kimia dan organoleptik cookies. Pro Food (J. Ilmu Dan Teknologi Pangan), 4(1), 304–310.
Claudia, R., Estiasih, T., Ningtyas, D. W., & Widyastuti, E. (2015). Pengembangan Biskuit Dari Tepung Ubi Jalar Oranye ( Ipomoea Development of Biscuit from Orange Sweet Potato Flour (Ipomoea batatas L .) and Fermented Corn Flour (Zea mays). Pangan Dan Agroindustri, 3(4), 1589–1595.
Deman, J., M. (1997). Kimia Makanan Edisi ke 2. Penerbit ITB. Bandung.
Florentina. (2016). Formulasi Tepung Jagung (Zea Mays L.) Terfermentasi Dan Tepung Terigu Terhadap Sifat Kimia, Fisikokimia, Dan Sensori Mie Basah. Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Fatkurahman, R., Atmaka, W., dan Basito. (2012). Karakteristik Sensori dan Sifat Fisikokimia Cookies dengan Substitusi Bekatul Beras Hitam (Oryza sativa L.) dan Tepung Jagumg (Zea mays L.). Jurnal Teknosains Pangan. 1(1):48-57.
Hadiningsih, N. (1999). Pemanfaatan Tepung Jagung sebagai Bahan Pensubstitusi Terigu dalam Pembuatan Mie Kering yang Difortifikasi dengan Tepung Bayam. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Meilgaard, M., Civille, G, V., Carr B,T. (1999). Sensory Evalution Techniques. CRS Press. Boca Raton.Oktaviana, A. S., Hersoelistyorini, W., & Nurhidajah. (2017). Kadar Protein , Daya Kembang , dan Organoleptik Cookies dengan Substitusi Tepung Mocaf dan Tepung Pisang Kepok. Jurnal Pangan Dan Gizi, 7(2), 72–81.
Nurbaya. (2017). Modifikasi Pembuatan Bolu Gulung dengan Penambahan Jeruk Nipis dan Strawberry. Skripsi. Pendidikan Teknologi Pertanian . Fakultas Teknik. Makassar.
Sediaoetama, A. (2010). Ilmu Gizi Jilid 2. Dian Rakyat. Jakarta. Seri Informasi Pasca Panen Perikanan. 1998. Teknologi Fortifikasi Protein Ikan pada Makanan Camilan Tik-Tek Ikan dan Kue Ikan. Balai Penelitian Perikanan Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan PerikananDepartemen Pertanian. Jakarta.
Suarni dan I.U. Firmansyah. (2005). Beras jagung: prosesing dan kandungan nutrisi sebagai bahan pangan pokok. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung. Makassar : 393-398.Susilawati BS, S. B., Syam, H., & Fadilah, R. (2018). Pengaruh Modifikasi Tepung Jagung Pragelatinisasi Terhadap Kualitas Cookies. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 4, 27. https://doi.org/10.26858/jptp.v4i0.6911
Wibowo, D. (2012). Uji Pembuatan Cookies dengan Tepung Kulit Telur Ayam sebagai Pengganti Tepung Terigu. Jurnal Perhotelan. ISSN. 04(01):1978- 6247.
Winarno, F. G. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.