RESPONS PERTUMBUHAN VEGETATIF TIGA GENOTIPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) BERBIJI BESAR PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN

Authors

  • Kisman Kisman Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Uyek Malik Yakop Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Suprayati Martia Dewi Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram
  • Fatimah Al Idrus Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Keywords:

kalsium propionat, masa simpan, roti manis

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan vegetatif tiga genotipe kedelai berbiji besar pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Mataram. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan polibeg sebagai unit percobaan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor cekaman kekeringan (K) yaitu K0 (kontrol atau tanpa cekaman kekeringan) dan K1 (cekaman kekeringan mulai fase vegetatif sampai fase generatif) dan faktor genotipe (G) terdiri atas: G1 (Galur KH1), G2 (varietas Argomulyo) dan G3 (varietas Grobogan). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak empat (4) kali, sehingga didapatkan 24 unit percobaan. Peubah yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah buku subur, jumlah cabang produktif, jumlah daun trifoliat, luas daun trifoliat, panjang akar, berat akar, berat tajuk, berat brangkasan, rasio berat kering akar/tajuk. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Pada Kondisi tanpa cekaman, genotipe KH-1 menunjukkan tinggi tanaman, diameter batang, dan berat kering tajuk yang paling tinggi, sedangkan pada kondisi cekaman kekeringan yang paling tinggi tanamannya dan diameter batangnya adalah genotipe Argomulyo. Sementara genotipe Grobogan paling tinggi berat kering tajuknya pada kondisi cekaman kekeringan. 2). Rata-rata tinggi tanaman, luas daun trifoliate, jumlah daun trifoliate, jumlah buku sumber, berat basah akar, berat kering akar, dan rasio kering akar/tajuk lebih rendah pada kondisi cekaman kekeringan dibanding pada kondisi tanpa cekaman. 3). Genotipe KH-1 dan Argomulyo menunjukkan tinggi tanaman dan diameter batang yang paling tinggi

References

Ali, A., 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid I. State University of Makassar Press. Makassar.

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarnawati, dan S. Budiyanto, 1989. Analisis Pangan. Petunjuk Laboratorium. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.

Arif, D.Z., W. Cahyadi dan A.S. Firdhausa, 2018. Kajian Perbandingan Tepung Terigu (Triticum aestivum) dengan Tepung Jewawut (Setaria italica) Terhadap Karakteristik Roti Manis. Pasundan Food Technologi Journal. 5 (3): 180-189.

Asriani. 2006. Kajian Efek Sinergi Antimikroba Metabolit Bakteri Asam Laktat dan Monoasilgliserol Minyak Kelapa terhadap Mikroba Patogen Pangan. Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Astuti, R.M., 2015. Pengaruh Penggunaan Suhu Pengovenan terhadap Kualitas Roti Manis Dilihat dari Aspek Warna Kulit, Rasa, Aroma, dan Tekstur. Teknobuga. 2 (2): 61-79.

Cahyadi, W., 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Davidson, P., Michael, N. Jhon, A.L. Sofos, Branen, 2005. Antibacterial in Food. Mercel Dekker. Ney York

Ekawati, I.G.A., N.N. Puspawati dan P.A. Wipradnyadewi, 2016. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Ilmu dan Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana Press. Denpasar.

Gerez, C.L. M.I. Torino, M.D. Obregozo and G.F. Valdez, 2010. A Ready-to-Use Antifungal Starter Culture Improves the Shelf Life of Packaged Bread. Journal of Food Protection. 73(4): 58-62.

Guynot, M.E., A.J. Ramos, V. Sanchis dan S. Marin, 2004. Study of Benzoate, Propionate, and Sorbate Salts as Mould Spoilage Inhibitors on Intermediate Moisture Bakery Products of Low pH (4.5-5.5). International Journal of Food Microbiology. 101: 161-168.

Haryadi, 2006. Kriteria Tekstur Produk Pangan Cair. Food Review. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hasanah, U., 2017. Mengenal Aspergillosis. Infeksi jamur Genus Aspergillus. Jurnal Keluarga Sehat sejahtera. 15(2): 21-34.

Herdiani, S., 2019. Perbedaan Kecepatan Pertumbuhan Aspergillus sp. pada Roti Kemasan dan Non Kemasan di Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Herlianti, 2021. Pengaruh Konsentrasi Madu Trigona sp. Terhadap Mutu Roti Tawar. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri. Universitas Mataram. Mataram.

Hui, F.H., 1992. Encylopedia of Food Science and Technology. Jhon Willy and Sons, Inc. USA.

Jay, J.M., 1978. Modern Food Microbiology, Second Ed. Wayne State University, D. Van Nostrand Co. New York.

Jenie, B.S.L., 1996. Peranan Bakteri Asam Laktat Sebagai Pengawet Hayati Makanan. J. Ilmu dan Teknol. Pangan. 1 (2): 60–73.

Justice, O.L. dan L.N. Bass, 1979. Principles and Practices of Seed Storage. Castle House Public. Ltd. P 289.

Karaoglu, M.M., 2006. Effect of Backing Procedure and Storage on The Pasting Properties and Staling of Part-Baked and Rebaked Wheat Bran Bread. Internationan Journal of Food Science and Technology. 41 (2): 77-82.

Koswara, S., 2009b. Teknologi Pengolahan Roti. eBook Pangan. https://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/.../Teknologi-Roti-Teori-dan-Praktek.pdf. Diakses pada tanggal 19 Maret 2021.

Kurniadi, Y., Z. Saam, D. Affandi, 2013. Faktor Kontaminasi Bakteri E. coli pada Makanan Jajanan di Lingkungan Kantin Sekolah Dasar Wilayah Bangkinang. Jurnal Ilmu Lingkungan. 7(1): 28-37.

Kusnandar, F., 2010. Kimia Pangan Komponen Makro. Dian rakyat. Jakarta.

Lawless, T. dan H. Heymann, 2010. Sensory Evaluation of Food. Springer. Newtork.

Li, T., H. Lorenz, A. S.Morgenstern, 2017. Solubility Study and Thermal Stability Analysis of calcium Propionate. Chemical Engineering & Technology. 40(7): 1221-1230.

Makmoer, H., 2003. Roti Manis dan Donat. https://books.google.co.id/books?id=roti+manis+dan+donat+makmoer&hl.

Mizana, D.K., N. Suharti, dan A. Amir, 2016. Identifikasi Pertumbuhan Jamur Aspergillus sp. pada Roti Tawar yang Dijual di Kota Padang Berdasarkan Suhu dan Lama Penyimpanan. Jurnal Kesehatan Andalas. 5 (2): 355-360.

O’connell and Dollimore, 2000. A Study of The Composition of Calcium Propionate Using Simultaneous TG-DTA. Journal Themochimica. Acta 357-358: 79-87.

Palupi, N.S., F.R. Zakaria dan E. Prangdimurti, 2007. Modul Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi pangan. Departemen Ilmu & Teknologi Pangan. Fateta. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pane, I.S., D. Nuriani, dan I. Chayaya, 2012. Analisis Kandungan Boraks (Na2B4O7.10H2O) pada Roti Tawar yang Bermerek dan Tidak Bermerek yang Dijual di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2012. Jurnal Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Rahayu, W.P., 1998. Penilaian Organoleptik. Penuntun Praktikum Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Rochintaniawati, 2000. Roti Manis. Skripsi. Teknologi Pangan dan Agroindustri. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rohman, A., dan Sumantri, 2007. Analisis Makanan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Rohmawati, N., 2016. Pengaruh Penambahan Sukun Muda (Artocarpus communis) Terhadap Mutu Fisik, Kadar Protein, dan Kadar Air Abon Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Nutrisia. 18(1): 65-69.

Rorong, J.A. dan W.F. Wilar, 2020. Keracunan Makanan oleh Mikroba. Techno Science Journal. 2(2): 47-60.

Rustanto, D., C. Anam, N.H.R. Parnanto, 2018. Karakteristik Kimia dan Penentuan Umur Simpan Roti Tawar dengan Penambahan Kalsium Propionat dan Nipagin. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian. 2 (2): 121-133.

Saepudin, L. Y. Setiawan dan P. D. Sari, 2017. Pengaruh Perbandingan Substitusi Tepung Sukun dan Tepung Terigu dalam Pembuatan Roti Manis. Jurnal Agroscience. 7(1): 227-243.

Salman, L.M., 2017. Modul Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sarofa, U., S. Djajati dan P.S.N. Cholifa, 2014. Pembuatan Roti Manis (Kajian Substitusi Tepung Terigu dan Kulit Manggis dengan Penambahan Gluten). Jurnal Rekapangan. 8 (2): 171-178.

Sella, 2013. Analisis Pengawet Natrium Benzoat dan pewarna Rhodamin B pada Saus Tomat J dari Pasar Tradisional L Kota Blitar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 2 (2): 1-7.

Sitepu, K. M., 2019. Penentuan Konsentrasi Ragi pada Pembuatan Roti. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Agrokompleks. 2(1): 71-77.

Solihin, M.A., 2005. Substitusi Tepung Terigu dengan Pati Sagu dalam Proses Pembuatan Cake. Skripsi. Fakultas Teknologi Agrikultur. Universitas Riau. Riau.

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi, 2007. Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Suhr, K.I. and P.V. Nielsen, 2004. Effect of Weak Acid Preservatives on Growth of Bakery Product Spoilage Fungi at Different Water Activities and Ph Values. Int. J. Food Microbiol. 95: 67–78.

Suryatna, B.S., 2015. Peningkatan Kelembutan Tekstur Roti Melalui Fortifikasi Rumput Laut Eucheuma Cottoni. Teknobuga. 2 (2): 18-25.

Suyito, 1990. Bahan-Bahan Pengemas. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Syaifuddin, A.N., 2017. Identifikasi Jamur Aspergillus sp. pada Roti Tawar Berdasarkan Masa Sebelum dan Sesudah Kadaluarsa. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan cendekia Medika. Jombang.

Tahir, M., Nardin, dan S.J. Nurmawati, 2019. Identifikasi Pengawet dan Pewarna Berbahaya pada Bumbu Giling yang Diperjualbelikan di Pasar Daya Makassar. Jurnal Media Laporan. 9 (1): 21-28.

Tarar, O.M., S.U. Rehman, G. Mueen-Ud-Din, M.A. Murtaza, 2010. Studies on the Shelf Life of Bread Using Acidulants and Their Salt. Turk Journal Biol. 34: 133-138.

Thomson, J.M., W.M. Waites dan C>E>R. Dadd, 199. Detection of Rope Spoilage in Bread caused by Bacillus spesies. Journal of Applied Microbiology. 85: 481-486.

Tranggono, Sutardi, Haryadi, Suparmo, M. Agnes, Slamet, R. Kapti, S. Naruki, A. Mary, 1988. Food Additive (Bahan Tambahan Pangan). Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Vazhacharikal P.J., J.J. Mathew, N.K. Sajeshkumar and P. Prathap, 2015. Effect of concentration and pH on the preservative action of calcium propionate against black bread mold (Rhizopus stolonifer) in Kerala.CIB tech Journal of Biotechnology, 4 (2): 1-12

Wahdah, R., Isdiantoni dan P.R. Wahyuni, 2020. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Kecap Cap ikan Terbang PT. Surya Mandala di Pasar Anom Kecamatan Kota Sumenep. Journal of Food Technology and Agroindustry. 2(1): 20-26.

Waluyo, L., 2005. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Wang, L., M. Sufeng, J. Chao, P. Bhavesh, C. Osvaldo, Y. Liuqing, Y. Sicong dan D. Liu, 2016. The Effect of Calcium Propionate and Connamapdehyde on The Mechanical, Physical and Antimicrobial Properties of Composite Films Based on potato Strach. Journal of Biobased Materials and Bioenergy. 10(3): 176-183.

Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno, F.G., 2004. Keamanan Pangan Jilid I. M-Brio Press. Bogor.

Yuniastri, R., dan I.R.D. Putri, 2018. Mikroorganisme dalam Pangan. Jurnal Cemara. 15(2): 15-20.

Published

2022-01-31

Issue

Section

Articles